Logo ABC

Masalah Tersembunyi di Australia: Migran-Pengungsi Jadi Gelandangan

Roya Hamidavi dan putranya Aiden khawatir mereka akan tidak punya tempat tinggal lagi. (ABC News: Norman Hermant)
Roya Hamidavi dan putranya Aiden khawatir mereka akan tidak punya tempat tinggal lagi. (ABC News: Norman Hermant)
Sumber :
  • abc

Namun dia juga khawatir bahwa mereka bisa menjadi gelandangan lagi kalau mereka harus keluar dari rumah sekarang.

Ketika membicarakan situasi yang dialaminya, Roya tidak kuasa menahan kesedihannya akan nasib mereka saat ini.

"Saya tidak ingin apapun untuk saya, hanya untuk anak saya. Dia tidak punya dosa sama sekali, dia lahir di sini. Saya tidak bisa membawa dia ke tempat lain lagi."

Masalah sepenuhnya perumahan ini tidak diketahui

Pengalaman Roya bukanlah pengalaman unik yang dialami oleh pengungsi dan migran di Australia.

Dalam sensus sebelumnya diperkirakan bahwa 15 persen dari populasi 'gelandangan' di Australia adalah mereka yang tiba di Australia dalam lima tahun terakhir.

Angka ini tiga kali lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk pada umumnya.

Dan data dari lembaga Centre for Multicultural Youth dalam penyelidikan mengenai mereka yang tidak memiliki rumah di tahun 2020 di negara bagian Victoria disebutkan bahwa anak-anak dari latar belakang pengungsi memiliki kemungkinan 6 sampai 10 kali lebih besar  untuk tidak memiliki tempat tinggal dibandingkan anak muda yang lahir di Australia.

Biro Statistik Australia mengatakan dalam Sensus 2020 mereka sudah memiliki pertanyaan untuk mengetahui berapa besar populasi mereka yang menggelandang di Australia.

Dikatakan staf sensus bekerja sama dengan organisasi yang  mendukung masyarakat multibudaya (CALD) akan mencoba mengidentifikasi mereka yang 'menggelandang' dalam masyarakat.