- U-Report
VIVA – Serangan pesawat tak berawak (drone) menarget Bandara Abha, di barat daya Arab Saudi pada Selasa, 31 Agustus 2021, melukai delapan orang dan merusak sebuah pesawat sipil.
Beruntung, pertahanan udara Arab Saudi berhasil mendeteksi dan menghancurkan drone yang membawa bahan peledak menuju Bandara Internasional Abha Arab Saudi. Koalisi mengatakan pecahan peluru berserakan di sekitar bandara tetapi tidak ada kerusakan.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan serangan kedua di bandara Abha dalam 24 jam terakhir. Serangan sebelumnya tidak menimbulkan korban.
Koalisi Arab Saudi mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan oleh TV pemerintah menyatakan bahwa
serangan pesawat tak berawak kedua di bandara merupakan kejahatan perang.
Sebelumnya, serangan terbaru terjadi setelah koalisi menembak jatuh dua drone, menargetkan Jazan dan Najran, pada hari Senin.
"Kami mengambil langkah-langkah operasional untuk menangani sumber ancaman untuk melindungi warga sipil dan fasilitas sipil," kata koalisi Arab Saudi dalam pernyataan itu dilansir SaudiGazette.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah rudal dan pesawat tak berawak menabrak pangkalan militer utama di selatan Yaman, menewaskan sedikitnya 30 tentara Yaman yang didukung Arab Saudi, dan menandai salah satu serangan paling mematikan dalam perang saudara selama bertahun-tahun di negara itu.
Sejak 2015, gerilyawan Houthi Yaman yang memerangi Koalisi Arab telah menargetkan bandara internasional, berikut instalasi militer dan infrastruktur minyak penting di Arab Saudi.
Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China
Banyak rintangan bagi jurnalis asing yang menghadapi tanggapan keras Partai Komunis China terhadap pemberitaan independen yang mengkritik kebijakan China.
