VIVA – Globalisasi merupakan sebuah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, maupun aspek budaya lainnya. Sejumlah faktor utama dalam globalisasi dapat mendorong sikap saling ketergantungan dalam aktivitas ekonomi dan budaya.

Faktor-faktor tersebut meliputi kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi. Istilah globalisasi sendiri mulai sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi.

Keempat aspek tersebut adalah perdagangan dan transaksi, pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan ilmu pengetahuan. Dengan adanya globalisasi, seluruh penduduk di dunia saling terhubung dengan satu sama lain.

Melansir Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Medan Area, fisipol.uma.ac.id, terdapat sejumlah dampak positif dan negatif dari adanya globalisasi. Apa saja dampaknya?

Dampak globalisasi

Dampak positif

1. Memberikan akses lebih besar ke pasar

Dengan adanya globalisasi, negara dan perusahaan mendapatkan kemudahan akses dan dapat menjangkau konsumen yang lebih besar. Tak hanya bisa menjual produk di negara masing-masing, mereka juga bisa menjangkau negara lainnya dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.

Konsumen bisa mendapatkan barang yang lebih terjangkau

Globalisasi membuat banyak perusahaan pindah ke daerah dengan biaya produksi rendah, sehingga mereka bisa menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau untuk para konsumennya.

Investasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional atau negara asing bisa membantu memperkuat ekonomi negara tertentu. Melalui peningkatan jumlah investor, ekonomi negara bisa menjadi lebih terhubung dengan satu sama lain.

Dampak globalisasi lainnya adalah dapat menyatukan negara-negara, sehingga mereka bisa menangani masalah untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan semakin tingginya keinginan untuk mendapatkan keuntungan, banyak negara atau orang yang mulai mendorong dan memperluas perdagangan, komunikasi, dan menciptakan inovasi baru. Di era globalisasi, inovasi tersebut bisa menyebar dengan lebih mudah dan cepat.

Produksi bisnis untuk memenuhi permintaan global bisa berdampak negatif bagi lingkungan. Pasalnya, peningkatan produksi ini berarti lebih banyak sumber daya alam yang digunakan.

Adapun kelonggaran regulasi tentang perlindungan lingkungan di negara berkembang yang tidak seketat di negara maju, menyebabkan banyak negara maju memanfaatkan kesempatan itu untuk memproduksi produk yang berbahaya bagi lingkungan.

Peningkatan persaingan yang terjadi menyebabkan harga menjadi terus berfluktuasi. Sebagai contoh, Amerika Serikat harus terus menekan dan menurunkan harga produksi barangnya agar setara dan dapat bersaing dengan China. 

Padahal, bagi perusahaan AS, penurunan harga tersebut bisa memengaruhi keuntungan yang mereka dapatkan, sehingga berdampak bagi para pekerjanya.

Dalam hal lapangan pekerjaan, terutama di negara berkembang, globalisasi berdampak pada ketidakamanan pekerja untuk bekerja. Contohnya, perusahaan yang didirikan di China atau India memberikan upah dan pekerjaan manufaktur yang lebih murah.

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah itu, pihak negara lain bisa mengambil tenaga kerja tersebut. Namun, bagi pihak negara yang membutuhkan, hal ini bisa menjadi dampak positif.

Sama seperti halnya peristiwa lainnya, globalisasi juga melalui banyak proses. Proses globalisasi dimulai dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang terus mengalami kemajuan.

Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi pun ikut berkembang. Kini, semua hal itu semakin canggih dan memberikan kemudahan bagi manusia.

Dari kemajuan teknologi itu, muncul inovasi-inovasi baru yang menopang kehidupan masyarakat. Itulah pengertian, dampak, dan proses terjadinya globalisasi yang harus kamu ketahui.

Halaman Selanjutnya

Dengan adanya globalisasi, negara dan perusahaan mendapatkan kemudahan akses dan dapat menjangkau konsumen yang lebih besar. Tak hanya bisa menjual produk di negara masing-masing, mereka juga bisa menjangkau negara lainnya dan menghasilkan lebih banyak keuntungan.