Logo BBC

Qatar dan Turki Beri Jalan bagi Taliban Unjuk Gigi di Panggung Dunia

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Qatar`s Deputy Prime Minister and Minister of Foreign Affairs Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani meets with Mullah Abdul Ghani Baradar, head of the Taliban`s political bureau, in Doha, Qatar (17 August 2021)
Reuters
Pemimpin politik Taliba Abdul Ghani Baradar (Kiri) berada di Doha hingga ia kembali ke Afghanistan akhir bulan lalu.

Tembakan perayaan Taliban terdengar di seluruh Kabul saat Barat menarik seluruh pasukannya pekan ini. Namun bila kelompok ini tetap dengan gaya militansi, Taliban akan semakin terisolasi secara global, sementara jutaan warga Afghanistan akan menghadapi masa depan yang semakin tidak jelas.

Kekuatan dunia saat ini berlomba memberi pengaruhnya di tengah kembalinya Taliban yang akan menjalankan negara dengan landasan Syariah.

Dan dalam prosesnya, dua negara dari dunia Arab dan Muslim telah muncul sebagai mediator dan fasilitator utama - Qatar dan Turki.

Keduanya memanfaatkan kedekatan sejarah untuk masuk ke Taliban. Masing-masing mencari kesempatan.

Keduanya juga bertaruh - dan langkah ini bisa memicu persaingan lama yang lebih luas, di Timur Tengah.

Para pejabat di negara kecil tapi kaya minyak, Qatar di Teluk, telah memberikan banyak bantuan yang sangat diperlukan bagi banyak negara untuk keluar dari keterpurukan.

"Tak ada yang mampu untuk melakukan proses evakuasi besar-besaran keluar dari Afghanistan tanpa keterlibatan Qatar, dalam beberapa cara atau yang lainnya," jelas Dina Esfandiary, penasihat senior di International Crisis Group, sebuah lembaga studi yang meneliti konflik global.

"Afghanistan dan Taliban akan menjadi kemenangan berarti bagi [Qatar], bukan hanya karena ini menujukkan mereka mampu bermediasi dengan Taliban, tapi ini membuat mereka menjadi pemain yang serius bagi negara-negara Barat yang terlibat," katanya kepada BBC.

Ketika negara-negara Barat meninggalkan Kabul, nilai diplomasi dari hubungan-hubungan ini meningkat.