Logo ABC

Eks Bos Militer AS Ungkap Musuh Besar Tiongkok di Laut China Selatan

Australia dan sekutunya mencoba memastikan seberapa jauh Presiden China Xi Jinping ingin menerapkan dominasi negaranya di Laut China Selatan. (Xinhua via AP)
Australia dan sekutunya mencoba memastikan seberapa jauh Presiden China Xi Jinping ingin menerapkan dominasi negaranya di Laut China Selatan. (Xinhua via AP)
Sumber :
  • abc

Di tengah fokus menghadapi pandemi serta kembalinya Taliban di Afghanistan, Angkatan Laut dari berbagai negara telah berkumpul di wilayah perairan Laut China Selatan.

Sejumlah kesepakatan diplomatik telah dicapai untuk memastikan China tidak menguasai Laut China Selatan melalui kekuatan militer atau dengan intimidasi.

"Kita semua adalah negara yang berpikiran sama, mendukung gagasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata mantan Komandan Pasukan Amerika Serikat di Indo-Pasifik, Laksamana (purn.) Harry Harris kepada ABC.

"Kita semua harus khawatir dengan tindakan agresif China, tidak hanya di Laut China Selatan, tetapi juga di tempat lain," tambahnya.

China umumkan aturan baru

Mulai 1 September, media pemerintah China melaporkan penjaga pantai  di negaranya sudah diberi kewenangan untuk menuntut kapal asing melaporkan isi kargonya saat melewati Laut China Selatan yang mereka klaim.

Harian Global Times melaporkan Angkatan Laut atau Penjaga Pantai China kini "berwenang untuk menghalau atau menolak masuknya kapal jika ditemukan akan menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional China".

Langkah ini tampaknya tidak berbahaya karena untuk kepentingan keamanan.