Orang-orang Bersenjata Culik 22 Warga Asing di Hotel di Meksiko

Ilustrasi-Seorang tenaga kesehatan memeluk seorang kerabat di bandara di Meksiko
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/DANIEL BECERRIL/tm

VIVA – Otoritas Meksiko pada Selasa (14/9) menyelamatkan 22 warga asing yang pada hari sebelumnya diculik ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel di Negara Bagian San Luis Potosi di Meksiko tengah, kata jaksa agung wilayah itu.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

Sebagian besar dari para warga asing yang diculik itu berasal dari Kuba dan Haiti.

Orang-orang bersenjata itu juga menculik 16 warga Meksiko ketika mereka menyerbu hotel Sol y Luna di Matehuala, sekitar 195 kilometer di utara Kota San Luis Potosi --ibu kota San Luis Potosi.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Para warga Meksiko itu dibebaskan lebih awal tetapi warga negara asing diculik dan harus diselamatkan di daerah terpencil di jalan antara Matehuala dan San Luis Potosi, kata jaksa agung Negara Bagian San Luis Potosi, Arturo Garza Herrera, dalam pernyataan.

Para warga asing itu akan dipindahkan ke Kota San Luis Potosi untuk diberi makan dan penanganan medis.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Namun, kantor Garza tidak memberikan keterangan rinci mengenai tindakan penyelamatan atau menyebutkan apakah ada warga asing yang terluka.

Sementara sebagian besar orang asing yang diselamatkan adalah warga Haiti dan Kuba, sebelumnya ada laporan bahwa beberapa warga Venezuela termasuk di antara mereka yang diculik, kata kantor Garza dalam pernyataan.

Tiga anak di bawah umur dan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang diculik.

"Saya akan memberi tahu lembaga migrasi agar mereka bisa terlibat karena kami tidak tahu status migrasi orang-orang ini," kata Garza.

Banyak migran, yang berharap bisa mencapai Amerika Serikat, menghadapi bahaya besar di jalan. Mereka berisiko mengalami penculikan, pemerasan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan.

Beberapa migran bahkan dipaksa bekerja untuk kartel-kartel narkoba yang memperebutkan rute perdagangan narkoba.

Pada Juni, sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan sekitar 3.300 migran yang terdampar di Meksiko diculik, diperkosa, diperdagangkan, atau diserang.

Para migran itu terdampar di Meksiko sejak Januari karena terbentur kebijakan perbatasan yang diterapkan Amerika Serikat. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya