Singapura Kembali ke Kehidupan Normal, Pekerja Rasakan Kebebasan

Singapura.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sekelompok pekerja migran mengunjungi daerah Little India di Singapura pada Rabu 15 September 2021 untuk merasakan kebebasan pertama mereka selama lebih dari setahun di bawah program percontohan untuk melonggarkan aturan pembatasan pergerakan. Pembatasan pergerakan di Singapura itu diberlakukan untuk menghentikan lonjakan infeksi virus corona di asrama-asrama pekerja migran.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Meski seluruh Singapura telah kembali ke kehidupan normal, para pekerja asing berupah rendah masih dibatasi pergerakannya, dan diminta tetap berada di tempat tinggal mereka, selain untuk bekerja, rekreasi terdekat atau tugas penting.

Kunjungan pekerja migran ke Little India itu merupakan bagian dari program yang mengizinkan hingga 500 pekerja migran yang sudah divaksin lengkap untuk mengunjungi tempat-tempat umum tertentu selama enam jam setiap pekan. Namun, program itu masih akan dievaluasi setelah satu bulan.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia

Pusat keuangan Asia Tenggara itu pada April 2020 memberlakukan pembatasan pergerakan pada puluhan ribu pekerja migran, terutama yang berasal dari Asia Selatan, setelah asrama mereka yang seringkali sempit dan padat menjadi pusat wabah COVID-19 tahun lalu.

Program percontohan pelonggaran pembatasan itu hanya mencakup sebagian kecil dari populasi buruh migran yang besar. Mereka masih diharuskan menjalani tes cepat antigen COVID-19 sebelum dan sesudah kunjungan.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Bagi pekerja migran yang beruntung, program itu adalah kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat yang dulu sering mereka kunjungi. Ayyavu Ponnaiah mengatakan dia berencana untuk berbelanja selama beberapa jam, setelah berdoa di salah satu kuil di daerah Little India.

"Saya sangat senang," katanya.

Pekerja migran lainnya dari India, Vairavan Karuppaiah, yang bekerja di bidang konstruksi, berencana mengunjungi pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian baru.

Kementerian tenaga kerja Singapura memulai program tersebut setelah lebih dari 90 persen pekerja migran yang tinggal di asrama-asrama menjalani vaksinasi. Angka itu di atas tingkat vaksinasi keseluruhan Singapura yang mencapai sekitar 81 persen, salah satu angka tertinggi di dunia. (Ant/Antara)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya