Lansia Banyak Belum Divaksin, Kasus COVID-19 di Singapura Naik

Singapura.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, mengatakan masih banyaknya warga lanjut usia (lansia) yang belum divaksin, menyebabkan kasus COVID-19 di Singapura naik dalam beberapa hari terakhir.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

"Karena Singapura wilayahnya sangat kecil dan ukuran rumahnya kecil-kecil. Jumlah orangnya banyak. Muncul kekhawatiran di setiap rumah tangga itu menulari orangtuanya. Kita tahu orang tua di Singapura itu tidak mau divaksinasi karena tidak bepergian ke luar negeri," ujar Suryo Pratomo dalam dialog oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah Singapura memprediksi bahwa akan ada penambahan 100-200 kasus per hari. Namun fakta di lapangan, lanjut Dubes Suryo, pada 26 september ada 1.939 kasus per hari dan 27 September ada 1.647 kasus per hari.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

"Ini cukup mengagetkan bagi pemerintah Singapura karena kasus COVID-19 sempat mencapai 1.939 kasus," kata pria yang karib disapa Tommy ini. 

Ia mengatakan kasus kematian di Singapura akibat COVID-19 di September itu menyamai Agustus, yaitu sekitar 19 orang. "Ini membuat ada semacam ketakutan dan orang berlomba-lomba memeriksakan diri," kata dia.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

Tommy juga menyebutkan, penyebaran varian Delta berkontribusi pada kenaikan kasus COVID-19 di Singapura. "Varian Delta masuk Singapura pada 8 Mei. Kemudian terjadi penularan di masyarakat, mulai 23 Oktober kasusnya meningkat mulai dari 90, 200, 300 sampai menyentuh 1.939 kasus pada 26 September," kata dia.

Dubes Tommy mengatakan, kasus impor di Singapura sebetulnya sangat rendah, sementara kasus penularan di dalam Singapura sangat tinggi.

"Transmisi yang terjadi di pemberhentian kendaraan umum seperti MRT atau bus juga berperan dalam peningkatan kasus positif di Singapura," kata dia. (Ant/Antara)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya