Temukan Muntahan Paus, Seorang Nelayan Jadi Miliarder dalam Semalam

Nelayan Thailand, Narong Phetcharaj, menemukan muntahan paus sperma.
Sumber :
  • WorldofBuzz

VIVA – Seorang nelayan di Thailand menjadi miliarder dalam semalam setelah ia menemukan bongkahan besar muntah ikan paus mengambang di pantai Niyom di provinsi Surat Thani. Narong Phetcharaj biasanya menghasilkan sekitar beberapa juta rupiah sebulan, sampai dia menemukan 30 kg muntah paus, juga dikenal sebagai ambergris, yang sangat berharga dan dicari.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Dilansir dari WorldofBuzz, Kamis 7 Oktober 2021, Narong menemukan sebuah bongkahan batu dan curiga bahwa itu adalah muntahan ikan paus yang berharga seperti yang dia lihat di televisi, karena memiliki tekstur dan penampilan seperti lilin yang sama. Dia kemudian membawanya ke para ahli di Universitas Prince of Songkla untuk diuji sebelum dinyatakan sebagai ambergris asli.

Sebelumnya, potongan ambergris dijual dengan harga antara US$37.500 (Rp532 juta) hingga US$42.791 (Rp607 juta) per kilogram. Maka harga ambergris milik Narong diperkirakan US$1,25 juta (Rp17,7 miliar) berdasarkan harga sebelumnya.

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

“Saya sangat senang saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya berencana untuk menjual ambergris karena saya telah menerima sertifikat untuk membuktikan bahwa itu asli.”

“Jika saya bisa mendapatkan harga yang bagus, saya akan pensiun dari pekerjaan sebagai nelayan dan mengadakan pesta untuk teman-teman saya.”

Kecuali Indonesia, Wakil ASEAN Terseok-seok di Piala Asia U-23: Vietnam Babak Belur

Ambergris diproduksi oleh paus sperma untuk memudahkan lewatnya benda besar atau tajam. Ketika paus memuntahkannya, ia membeku dan mengapung di permukaan laut.

Meskipun ambergris menghasilkan bau busuk pada awalnya, ia mengembangkan aroma manis dan tahan lama setelah mengering. Ini membuatnya menjadi bahan yang sangat dicari dalam industri parfum.

Ilustrasi cuaca panas.

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Thailand mengeluarkan peringatan baru tentang cuaca panas ekstrem dimana pemerintah mengatakan sengatan panas telah menewaskan sedikitnya 30 orang tahun ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024