Logo BBC

Eks Kolonel Intelijen Korut Ungkap Sepak Terjang Spionase Kim Jong-un

Kim Kuk-song menghabiskan 30 tahun bekerja demi mencapai posisi teratas sebagai agen mata-mata Korea Utara yang berkuasa. BBC Indonesia
Kim Kuk-song menghabiskan 30 tahun bekerja demi mencapai posisi teratas sebagai agen mata-mata Korea Utara yang berkuasa. BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

`Mata-mata di Blue House`

Kim mengatakan salah satu tanggung jawabnya di Korea Utara adalah mengembangkan strategi dalam menghadapi Korea Selatan. Tujuannya adalah "subordinasi politik".

Untuk itu mensyaratkan adanya banyak mata dan telinga di manapun.

"Ada banyak kasus di mana saya mengarahkan mata-mata untuk pergi ke Korea Selatan dan melakukan misi operasi melalui mereka. Banyak kasus", klaimnya.

Dia tidak merinci, tetapi dia memberi kami satu contoh yang menarik.

"Ada kasus di mana seorang agen Korea Utara dikirim dan bekerja di Kantor Kepresidenan di Korea Selatan dan kembali ke Korea Utara dengan selamat.

"Itu pada awal 1990-an. Setelah bekerja untuk Blue House (Kantor Kepresidenan Korea Selatan) selama lima hingga enam tahun, dia kembali dengan selamat dan bekerja di Kantor Penghubung 314 Partai Buruh.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa operasi Korea Utara memainkan peran aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil serta lembaga-lembaga penting di Korea Selatan."

BBC tidak dapat memverifikasi klaim ini.

Kim Jong-un
Reuters
"Demi membantu agar Anda memahami, semua uang di Korea Utara adalah milik pemimpin Korea Utara," kata Kim Kuk-song.

Saya telah bertemu dengan sejumlah mata-mata Korea Utara yang dipenjara di Korea Selatan, dan, seperti yang ditulis oleh pendiri NK News Chad O`Carroll dalam sebuah artikel baru-baru ini, penjara-penjara Korea Selatan pernah diisi lusinan mata-mata Korea Utara yang ditangkap selama beberapa dekade karena berbagai jenis pekerjaan spionase.

Sejumlah insiden terus terjadi dan setidaknya satu kasus melibatkan mata-mata yang dikirim langsung dari Utara.

Tetapi data NK News menunjukkan bahwa jauh lebih sedikit orang-orang yang ditangkap di Korea Selatan karena pelanggaran terkait mata-mata sejak 2017, karena Korea Utara beralih ke teknologi baru, daripada ala mata-mata kuno, untuk pengumpulan intelijen.

Korea Utara barangkali salah satu negara termiskin dan paling terisolasi di dunia, tetapi para pembelot terkenal sebelumnya memperingatkan bahwa Pyongyang telah melahirkan 6.000 tentara peretas yang terampil.

Menurut Kim, pemimpin Korea Utara sebelumnya, Kim Jong-il, memerintahkan pelatihan personel baru pada 1980-an "untuk mempersiapkan perang siber".

"Universitas Moranbong akan memilih siswa paling cerdas dari seluruh negeri dan menempatkan mereka melalui enam tahun pendidikan khusus," katanya.

Pejabat keamanan Inggris meyakin bahwa unit Korea Utara yang dikenal sebagai Lazarus Group berada di balik serangan siber yang melumpuhkan bagian dari NHS dan organisasi lain di seluruh dunia pada 2017.

Kelompok yang sama diyakini telah menargetkan Sony Pictures dalam serangan peretasan pada 2014.

Kim mengatakan unit tersebut dikenal sebagai Kantor Penghubung 414.

"Secara internal, kami menjulukinya "Pusat Informasi Kim Jong-il."