Perundingan 8,5 Jam Militer India-China soal Ladakh Gagal Total

Perundingan antara militer China dan India terkait perbatasan
Sumber :
  • Asia One

VIVA – Perundingan dalam rangka pembicaraan damai antara militer China dan militer India berakhir buntu terkait wilayah Ladakh. Di wilayah ini diketahui sering terjadi bentrokan dan pecah tempur antara militer dua negara karena belum sepakatnya soal garis perbatasan tersebut.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Pihak tentara India menyebutkan bahwa China menawarkan sebuah opsi yang tidak mungkin mereka terima karena amat merugikan. Oleh karena itu India masih akan menunggu kesepakatan lanjutan.

Pihak India lanjut menyebutkan sudah menawarkan solusi paling tidak memberikan batas di wilayah yang menjadi sengketa. Namun pihak China tidak setuju. Namun demikian kedua belah pihak akan melakukan komunikasi lebih lanjut demi kestabilan di wilayah batas dua negara, sebagaimana dilansir Asia One.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

Adapun perundingan gagal itu terjadi pada Minggu, 10 Oktober 2021.

"Harapan kami sebenarnya bahwa China akan mengambil posisi bahwa ini perlu dibenahi dalam konteks hubungan bilateral dua negara. Oleh karena itu resolusi selanjutnya harus disertai perjanjian bilateral pula," disampaikan otoritas militer India.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Pihak China juga membenarkan gagalnya perundingan kedua belah pihak. Militer China Komando Garis Barat menyatakan bahwa India meminta hal yang sangat tak masuk akal dan tak realistis. India disebut bahkan menyinggung hingga wilayah Depsang yang seharusnya belum masuk menjadi wilayah klaim maupun kesepakatan.

Dalam perundingan ke-13 dengan militer China, India menyiratkan akan memprioritas perbaikan hubungan sosial di wilayah Ladakh bagian timur. Meski dengan gagalnya perundingan yang menyita waktu 8,5 jam ini, baik China maupun India masih akan menempatkan tentaranya di Ladakh, Kashmir itu.

Wilayah dataran tinggi tersebut kini akan kian dingin dan diperkirakan sudah menyentuh minus 30 derajat Celcius. Namun kedua tentara negara berjaga dan bersiaga atas wilayah saling klaim itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya