Minta Dukungan, Taliban Bertemu Utusan Uni Eropa dan AS di Doha

Anggota pasukan keamanan Taliban berjaga-jaga di pasar pertukaran uang di Kabul, Afghanistan, (4/9/2021).
Sumber :
  • ANTARAREUTERS/Stringer/pri

VIVA – Taliban mengadakan pertemuan tatap muka dengan utusan Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS), Selasa 12 Oktober 2021, sebagai upaya mendapat dukungan internasional. Taliban yang menggulingkan pemerintahan Afghanistan sebelumnya mencari pengakuan internasional, serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan. 

Menhan AS Ucapkan Selamat ke Prabowo Usai Ditetapkan Sebagai Presiden Terpilih

Taliban berhasil kembali berkuasa pada Agustus lalu menyusul penarikan pasukan AS setelah 20 tahun perang.

Sekjen PBB, Antonio Guterres, mendesak dunia untuk menyumbang ke Afghanistan untuk mencegah keruntuhan ekonomi negara tersebut, tetapi juga mengecam janji-janji "yang dilanggar" Taliban terhadap hak perempuan dan anak perempuan Afghanistan.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Pembicaraan tatap muka di Doha difasilitasi oleh Qatar yang telah lama menjadi tuan rumah kantor politik Taliban.

Juru bicara Uni Eropa, Nabila Massrali, mengatakan pertemuan itu akan memungkinkan pihak AS dan Eropa mengatasi masalah di negara itu, termasuk membuka jalan bagi warga asing yang ingin keluar dari Afghanistan, membuka akses untuk bantuan kemanusiaan, menghormati hak-hak perempuan, dan mencegah Afghanistan menjadi surga bagi kelompok "teroris". 

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

"Ini adalah pertukaran informal di tingkat teknis. Ini bukan merupakan pengakuan terhadap pemerintah sementara," kata Nabila dilansir dari CNA.

Taliban sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, karena ekonomi Afghanistan berada dalam keadaan terpuruk dengan bantuan internasional terputus, harga pangan naik dan pengangguran melonjak. Taliban, yang masih belum diakui sebagai pemerintahan yang sah oleh negara lain, juga menghadapi ancaman keamanan dari kelompok Islamic State-Khorasan (IS-K), yang telah melancarkan serangkaian serangan mematikan.

"Kami menginginkan hubungan positif dengan seluruh dunia," kata Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqi, dalam sebuah acara di Qatar.

"Kami percaya pada hubungan internasional yang seimbang. Kami percaya hubungan yang seimbang seperti itu dapat menyelamatkan Afghanistan dari ketidakstabilan," kata Muttaqi, yang memimpin delegasi Taliban pada Sabtu untuk pembicaraan langsung pertama dengan para pejabat AS sejak penarikan Amerika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya