4 Orang Intel Saudi Pembunuh Khashoggi Latihan Paramiliter di AS

Jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Empat orang pembunuh jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi disebutkan mendapatkan pelatihan paramiliter di Amerika Serikat di bawah kontrak dengan Departemen Luar Negeri AS.

Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Jamal Khashoggi, jurnalis yang merupakan kolumnis Washington Post tewas dibunuh pada Oktober 2018 setelah dia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Tubuhnya secara utuh tidak pernah ditemukan namun intelijen Barat meyakini bahwa Khashoggi sudah dimutilasi.

Sementara Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) sebelumnya terus membantah terlibat dalam pembunuhan penulis tersebut. Namun pada awal tahun ini intelijen AS di bawah pemerintahan Joe Biden menyatakan bahwa MBS sebenarnya tahu bahkan menyetujui eksekusi jurnalis yang diketahui vokal mengkritik rezim di Arab Saudi itu.

Palestina Kecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

Perkembangan terbaru, 4 dari belasan pria yang disebut sebagai tim pembunuh Khashoggi mendapatkan pelatihan paramiliter di AS sebagai bagian kontrak perjanjian yang disetujui oleh Kemenlu AS sebagaimana dilansir Independent. Mereka diketahui merupakan agen intelijen alias intel Saudi.

Sementara NYT menyebutkan bahwa para pembunuh Khashoggi mendapatkan latihan paramiliter dari sebuah perusahaan keamanan berbasis di Arkansas yakni Tier 1 Group yang dimiliki oleh perusahaan bernama Cerberus Capital Management.

AS Ngaku Sudah Tahu Israel Akan Serang Iran, Tapi Tidak Setuju

Perusahaan tersebut menyatakan bahwa training yang dilakukan antara lain untuk pengamanan dengan kategori safe marksmanship dan countering an attack untuk melindungi pemimpin Saudi.

Salah seorang dari elite perusahaan itu, Louis Bremer membenarkan bahwa 4 orang pelaku itu mendapatkan pelatihan dari mereka tahun 2017 lalu. Dua di antaranya juga sudah mengikuti pelatihan lebih awal pada tahun 2015 dan 2015.

"Namun training itu ya jelas tak ada hubungannya dengan hal keji yang mereka lakukan tersebut (pembunuhan Khashoggi)," kata Bremer menjawab surat pertanyaan dari media massa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya