Staf Kedubes AS Dengar Bunyi-bunyi Aneh, Kena Senjata Biologis?

Kedubes AS di Bogota, Kolombia
Sumber :
  • Google Maps

VIVA – Otoritas Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki kasus Sindrom Havana di lingkungan Kedubes AS di Bogota, Kolombia sebelum kunjungan Menlu AS berlangsung ke sana.

Diduga ada staf Kedubes AS di Bogota yang mengalami Sindrom Havana yang muncul dengan rasa sakit misterius menyebabkan badan sakit dan kemudian mendengarkan bunyi-bunyi yang mengganggu telinga. Lalu ada gejala kelelahan amat sangat hingga pusing parah, dilansir laman BBC, Rabu 13 Oktober 2021.

Gejala ini disebut sebagai sindrom Havana karena pertama kali didapati di Kedubes AS di Havana, Kuba beberapa waktu lalu yang menyerang sejumlah stafnya.

Sejumlah staf di sana mengalami gejala sakit yang tidak bisa dijelaskan oleh pemeriksaan medis. Belakangan diduga mengalami serangan sejenis senjata biologis. Sejumlah staf sakit di sana saat itu kemudian dipulangkan ke AS untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu pada kemarin, media massa melaporkan bahwa ada email yang dikirimkan kepada Dubes AS di Kolombia Philip Goldberg yang mengkonfirmasi bahwa ada sejumlah gejala yang dialami oleh staf pemerintah AS mengarah pada Sindrom Havana sejak pertengahan September 2021 lalu.

Sementara Presiden Kolombia Ivan Duque menyebutkan bahwa pemerintahnya juga sedang menyelidiki laporan adanya staf di Kedubes AS yang mengalami Sindrom Havana.

Warga Amerika yang selama ini mengalami gejala Havana Syndrome merasakan sakit di telinga dan mendengarkan suara-suara yang menyakitkan pendengaran. Setidaknya 200 orang yang pernah merasakannya harus merasa pusing dan lelah yang amat sangat dan terjadi selama berbulan-bulan.

Menurut NYT, setengah dari jumlah yang terpapar dan mengalaminya adalah orang-orang yang bekerja untuk CIA.
 

Sosok Ratu Judi Dunia yang Ternyata dari Israel, Miliki Harta Ratusan Triliun
Ilustrasi kilang minyak

5 Negara Bagian dengan Cadangan Minyak Terbesar di AS

AS telah lama menjadi salah satu pemain utama dalam industri minyak dunia. AS terus mengeksploitasi sumber daya minyaknya sendiri untuk kebutuhan internal dan ekspor.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024