- Khemini.ir
VIVA – Partai pimpinan ulama Syiah besar Muqtada al-Sad memenangi Pemilu di Irak. Diketahui pemilihan tersebut berlangsung pada Senin dan hasil penghitungan sudah keluar walau belum ditetapkan resmi. Dengan demikian jumlah kursi di Parlemen dari partai Muqtada al-Sad akan bertambah jumlahnya.
Sementara partai mantan PM Nouri al-Maliki disebut menduduki posisi kedua sebagai partai yang paling banyak menuai suara di antara partai-partai Syiah.
Kelompok Syiah belakangan mendominasi pemerintahan sejak adanya invasi Amerika Serikat (AS) yang menggulingkan rezim penguasa dari Sunni, Saddam Husein, dilansir laman CNN Amerika.
Diketahui bahwa pemilu kali ini dilangsungkan lebih cepat dari yang seharusnya sebagai upaya mencegah adanya protes massa yang bisa terjadi seperti pada 2019. Protes untuk menggulingkan pemerintahan sebagai bentuk kritik terhadap para penguasa dan politikus yang getol memperkaya diri dan menggunakan aset negara dengan sewenang-wenang.
Penghitungan yang memenangkan Sadr ini merupaka hasil dari sebagian besar provinsi ditambah Ibu Kota Baghdad. Hasil itu disebut sudah diverifikasi oleh otoritas lokal. Hasilnya menunjukkan bahwa Sadr memenangkan lebih dari 70 kursi nantinya yang membuat tokoh klerik ini akan sangat besar pengaruhnya terhadap pemerintahan.
Sadr tokoh partai pemenang itu kemudian menyampaikan pidatonya lewat siaran televisi. Dia menjanjikan partainya akan menjadikan pemerintahan yang nasional dan lepas dari campur tangan asing.
"Kami menyambut semua perwakilan negara yang ingin datang ke sini namun jangan sampai mengintervensi urusan domestik Irak," kata Sadr.
Dia juga mengundang perayaan di jalan namun ulama itu mengingatkan jangan sampai ada senjata yang ikut serta dalam perayaan kemenangan.
