Logo BBC

Taliban Pakistan: Kekerasan di Wilayah Kesukuan Meningkat

Senjata milik anggota Taliban-Pakistan. AFP via BBC Indonesia
Senjata milik anggota Taliban-Pakistan. AFP via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Taliban berpatroli di Kandahar, pada 17 Agustus 2021
EPA
Para analis meyakini TTP mendapat dorongan dari kemenangan Taliban di Afghanistan.

Menurut Dr Amira Jadoon, guru besar di Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, hubungan antara Taliban Afghanistan dan Taliban Pakistan dijalin sejak serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS) dan kejatuhan pemerintahan pertama Taliban di Afghanistan pada 2001.

Para analis mengatakan setelah invasi pimpinan AS ke Afghanistan, para pemimpin Taliban Pakistan bertempur bersama Taliban Afghanistan, memberikan makanan, perlindungan, dan bantuan keuangan kepada Taliban Afghanistan di wilayah kesukuan Pakistan.

Mereka juga berikrar kesetiaan kepada Taliban Afghanistan.

Tetapi setelah dibentuk, TTP melancarkan serangan terhadap Pakistan sebagai negara, dengan sasaran penduduk sipil maupun aparat keamanan. Militer Pakistan membalasnya dan memukul mundur jajaran pentolan TTP ke Afghanistan.

Mereka mendirikan basis di sana sejak 2015 dan melancarkan perang "intensitas rendah" melawan Pakistan.

Ketika kelompok Taliban Aghanistan mulai bergerak menuju Kabul Juli ini, TTP semakin menampakkan diri.

Pemimpin Taliban Pakistan, Noor Wali Mehsud, kepada CNN mengatakan bahwa kemenangan Taliban Afghanistan adalah "kemenangan bagi seluruh umat Muslim". Dia juga mengeluarkan peringatan kepada Pakistan.

"Pertempuran kami hanya di Pakistan, memerangi pasukan keamanan Pakistan," katanya.

"Kami berharap bisa merebut wilayah kesukuan di perbatasan Pakistan` dan menjadikannya sebagai wilayah merdeka."

Pengamat terorisme di Singapura, Abdul Basit, berpendapat kemenangan Taliban Afghanistan "jelas telah memberikan semangat" kepada TTP.

"Mereka merasa jika Amerika saja kalah di Afghanistan, apa yang dapat diperbuat Pakistan," jelasnya.

Namun menurut mantan penasihat keamanan nasional Pakistan, sekaligus pensiunan jenderal bintang tiga, Nasir Janjua, TTP merupakan `fenomena yang pudar".