Logo BBC

Kisah Kolektor Kartu Pos Menghidupkan Kembali Kenangan yang Terkubur

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

A postman attempting to deliver letters in a bomb-damaged street near Paul`s Cathedral at the end of the London Blitz, May 1941
Getty Images

Selama proses pemulihan dari kemoterapi saat karantina wilayah (lockdown), Stu Prince menemukan misi baru, yaitu menyatukan kembali kartu pos lama yang dia temukan melalui lelang online dengan para pemiliknya.

Dengan selembar kartu pos yang memiliki nilai istimewa, dia membantu menghidupkan kembali kenangan yang telah terkubur selama sekian dekade.

Kartu pos itu dikirim setahun setelah Perang Dunia Kedua berakhir, tetapi masih terlihat cerah dan berwarna-warni.

Di depannya ada gambar kartun kelinci yang tertidur dalam buaian dengan judul: "You`re one to-day"(usia kamu tepat satu tahun hari ini).

Di baliknya ada prangko bertuliskan Raja George, serta stempel pos bertanggal 27 September 1946.

Di sebelahnya tertera alamat: Miss F Kaye, 12 Northumberland Mansions, Luxborough Street, London, W1. Dan ada pesan yang ditulis dengan rapi.

"Untuk cucu perempuan kami yang terkasih," demikian tulisan itu, "yang terbaik untuk dirimu pada hari ini. Dan semoga masa depanmu bahagia dan damai."

Postcard on white background
BBC

Sejak dia mulai mengumpulkan kartu pos dari situs lelang online, Stu Prince, 62 tahun, telah mengumpulkan ribuan kartu pos di rumahnya di Crewe, Cheshire, yang dia bagikan dengan Kim, istrinya.

Tapi sesuatu tentang yang satu ini secara khusus sangat penting bagi dirinya.

Dia baru saja memulainya di halaman Facebooknya dan dia mengunggah sebuah foto kartu yang berisi pertanyaan - lebih sebagai harapan ketimbang ekspektasi - jika ada yang dapat membantu menyatukannya kembali dengan bocah berusia satu tahun yang dituju. Kemudian dia tidak memikirkannya lagi.

Tapi tak lama kemudian, dia menerima pesan, "Saya menemukan bayinya."

Short presentational grey line
BBC

Kembali ke tahun 2019, ketika Stu didiagnosa menderita leukemia. "Itu berat sekali, kemoterapi yang berat," katanya.

Dia tidak tahu apakah perawatan itu akan berhasil, dan dia terkejut dengan seberapa banyak hal itu membuatnya tak berdaya.