China Sedang Berjibaku Stabilkan Harga Batu Bara

Ponton besar bermuatan ribuan ton batu bara. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/MTohamaksun.

VIVA – China sedang berupaya keras menstabilkan harga batu bara dan menjaga pasokan.

Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif

Harga batu bara di China terus meroket karena terjadi kesenjangan antara pasokan dan permintaan.

Sampai saat ini harga batu bara masih tidak rasional, demikian Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC), Kamis.

Tekuk Indonesia 3-1, China Kawinkan Gelar Thomas Cup dan Uber Cup 2024

Sebagai sumber daya utama energi, batu bara sangat erat kaitannya dengan ekonomi nasional dan hajat hidup orang banyak sehingga harus ada kontrol harga sesuai undang-undang yang berlaku, demikian lembaga perencanaan pembangunan nasional China itu.

Regulator pasar akan meningkatkan penegakan hukum dan memberantas praktik-praktik ilegal, seperti menyebarkan informasi palsu, menaikkan harga dan menimbun persediaan batu bara.

Jonatan Christie Jaga Peluang, Indonesia Tertinggal 1-2 dari China di Final Thomas Cup

Pemerintah akan menjamin suplai energi tetap terjaga dan harga energi tetap stabil, demikian NDRC.

Sejak akhir September tambang batu bara di China telah diizinkan beroperasi. Pada 18 Oktober, China telah memproyeksikan produksi 11,6 juta ton batu bara dalam satu tahun.

NDRC pekan lalu mengumumkan mekanisme penetapan harga yang sesuai dan berorientasi pasar untuk pembangkit listrik tenaga uap.

Kisaran harga pasar energi listrik disesuaikan dengan fluktuasi 20 persen yang menurut NDRC lebih baik daripada pagu saat ini sebesar 10 persen.

Harga jual energi listrik berbasis batu bara untuk kalangan industri tidak dibatasi oleh pagu fluktuasi 20 persen itu.

Namun NDRC menginstruksikan semua pemerintah daerah lebih memprioritaskan pasokan listrik dengan harga murah kepada masyarakatnya dan khususnya petani.

Selain dari dalam negeri, kebutuhan batu bara di China juga dicukupi oleh pasokan dari negara lain, termasuk dari Indonesia sebagai negara pengekspor terbesar. (Ant/Antara)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya