Beijing Dibayangi Gelombang Baru Varian Delta COVID-19

Pusat perbelanjaan di kawasan Xidan, Beijing, China.
Sumber :
  • ANTARA/M. Irfan Ilmie

VIVA – Warga Kota Beijing, China, dibayangi gelombang baru COVID-19 varian Delta setelah ditemukan empat kasus positif pada Jumat.

OIKN Hadirkan Sekolah Bertaraf Internasional di IKN

Akibat ditemukannya kasus baru itu, 194 kontak dekat langsung dikarantina, kata Komisi Kesehatan Beijing.

Keempat pasien baru itu berada di Distrik Changping yang memiliki riwayat perjalanan ke tiga provinsi berisiko sedang, yakni Mongolia Dalam, Ningxia, dan Shanxi.

Kualitas Udara di Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat pada Jumat Pagi, Ini Wilayahnya

Mereka kembali dari ketiga provinsi tersebut dengan mengendarai mobil pada 12-15 Oktober.

Setelah melakukan perjalanan dari Mongolia Dalam, mereka melakukan tes PCR pada Kamis (21/10) yang hasilnya positif. Tes kedua pada Jumat, hasilnya juga positif, kata Komisi Kesehatan.

Kento Momota Tak Mau Jauh-jauh dari Bulutangkis Usai Pensiun

Mereka yang positif telah dilarikan ke rumah sakit.

Ketua Partai Komunis China (CPC) Komisi Beijing Cai Qi menginstruksikan pelacakan ke seluruh wilayah kota dan memantau orang-orang yang telah mengunjungi ketiga provinsi itu.

Otoritas Beijing berupaya meningkatkan tanggap darurat dan melacak orang-orang yang telah mengunjungi wilayah berisiko menengah dan tinggi dalam 14 hari terakhir.

Dengan empat kasus tambahan itu, Beijing saat ini memiliki enam kasus positif varian Delta.

Dua kasus sebelumnya merupakan warga Distrik Fengtai yang baru pulang dari Provinsi Gansu dengan menggunakan kereta api.

Kedua kasus itu menghentikan rekor 69 hari tanpa kasus positif COVID-19 di ibu kota.

Mongolia Dalam pada Jumat pagi melaporkan 30 kasus baru.

Distrik Changping, yang telah ditetapkan sebagai daerah berisiko sedang, menyediakan enam lokasi tes PCR yang bisa menampung 34.700 warga. (Ant/Antara)

Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024