Kasus Corona Naik, China Tunda Beijing Marathon

Beijing Marathon 2019
Sumber :
  • Twitter @CSV2050

VIVA – Penyelenggara mengumumkan pelaksanaan Beijing Marathon yang sedianya digelar 30-31 Oktober 2021 ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut. Penundaan itu menyusul merebaknya kasus COVID-19 di China dalam beberapa waktu terakhir. 

Di Tengah Konflik Perang, Tiongkok Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Penyelenggara mengatakan mereka membatalkan balapan pada akhir pekan depan "Untuk mencegah risiko penyebaran epidemi (dan) secara efektif melindungi kesehatan dan keselamatan sebagian besar pelari, staf, dan penduduk," seperti dikutip BBC.

Beijing Maraton dijadwalkan untuk kembali digelar tahun ini setelah ditangguhkan pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19.

Honda Kenalkan 3 Mobil Listrik Terbarunya Ye Series, Siap Jegal BYD

Marathon Wuhan, yang semestinya diadakan Minggu lalu, juga dibatalkan sampai tanggal yang belum ditentukan.

China melaporkan 43 kasus COVID-19 baru pada hari Senin, naik dari 39 kasus sehari sebelumnya, otoritas kesehatan nasional negara itu mengatakan pada hari Selasa.
 
China menuntut layanan pengujian COVID-19 yang lebih cepat dan lebih mudah diakses sebagai upaya memperkuat kebijakan memerangi virus. Kota-kota di China diminta gencar melakukan tes massal COVID-19 dalam beberapa hari di tengah serangan wabah baru.
  
China menghadapi gelombang infeksi baru yang melibatkan hampir 200 kasus bergejala yang ditularkan secara lokal di 12 wilayah provinsi sejak 17 Oktober.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Banyak dari yang terinfeksi berasal dari daerah terpencil di barat laut China, tanpa sumber daya kesehatan sebanyak kota-kota besar.

Sejak virus corona baru ditemukan pada akhir 2019, China daratan telah melaporkan 96.840 kasus yang dikonfirmasi dengan gejala, termasuk infeksi lokal dan impor, dengan total kematian 4.636.

Lockdown Lagi

Kota Beijing menerapkan lockdown karena khawatir gelombang kedua COVID-19.

Photo :
  • Daily Sabah

Sebelumnya, China memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown di Kota Lanzhou, ibu kota provinsi provinsi barat laut Gansu, pada Selasa, 26 Oktober 2021. 

Otoritas setempat memerintahkan kota yang berpenduduk 4 juta jiwa itu untuk tidak meninggalkan rumah kecuali dalam keadaan darurat, sebagai upaya memberantas kluster COVID-19 yang muncul beberapa hari ini.

Dilansir CNA, pembatasan baru pada Selasa, datang ketika China melaporkan 29 kasus infeksi domestik baru - termasuk enam kasus di Lanzhou.

Wabah terbaru telah dikaitkan dengan varian Delta yang menular, dengan penghitungan mencapai 198 kasus sejak 17 Oktober. 39 kasus telah terjadi di Lanzhou.

"Penduduk kota diminta untuk tinggal di rumah," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa "masuk dan keluarnya penduduk" akan dikontrol secara ketat dan terbatas pada perjalanan untuk persediaan penting atau perawatan medis.

Layanan bus dan taksi telah ditangguhkan di kota itu, dan media pemerintah mengatakan pada hari Selasa bahwa stasiun Lanzhou telah menangguhkan lebih dari 70 jadwal kereta api, termasuk pada rute-rute utama ke kota-kota besar seperti Beijing dan Xi'an.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya