- Dokumentasi
VIVA – Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB resmi dibuka tadi malam (waktu setempat) oleh Presiden COP26 Alok Sharma. Bertema Leading Action Togethet Climate, Conference of the Parties atau COP26 diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia mulai 31 Oktober hingga 12 November.
Lalu apa itu COP26 dan seberapa pentingnya bagi negera-negara di dunia. Dikutip dari sejumlah sumber berikut penjelasannya.
Apa itu pertemuan COP26
COP adalah forum tingkat tinggi tahunan bagi 197 negara untuk membicarakan perubahan iklim dan bagaimana negara-negara di dunia berencana untuk menanggulanginya. COP berkumpul untuk menangani hal-hal yang terkait dengan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, atau UNFCCC, yang merupakan perjanjian besar PBB yang menyatakan bahwa negara-negara perlu bersatu untuk mencari tahu cara menghentikan pemanasan global.
Setahun sekali, perwakilan dari semua negara dalam perjanjian berkumpul untuk menuntaskan aksi dan kebijakan perubahan iklim internasional terkait UNFCCC. COP26 adalah nama spesifik dari pertemuan besar perubahan iklim tahun ini.
Jadi, apakah “26” berarti ada 25 COP lainnya?
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) dibentuk pada 1992, ketika 154 negara menandatangani perjanjian baru tentang perubahan iklim. Perjanjian itu mulai berlaku pada 1994. COP pertama terjadi pada tahun 1995 di Berlin, dan COP telah bertemu hampir setiap tahun sejak saat itu. (COP tahun lalu ditunda karena pandemi.)
Ada banyak pertemuan. Mengapa tidak memperbaiki perubahan iklim sekarang?
Skala masalahnya tidak hanya cukup besar, tetapi prosesnya cukup berbelit-belit. Sebagian besar COP diisi dengan diskusi panjang tentang detail teknis menit yang berkaitan dengan aturan dan parameter PBB yang berbeda. Beberapa COP pada dasarnya dikhususkan untuk mencari tahu rincian teknis dari perjanjian tertentu.
Tentunya akan ada beberapa pertanyaan mengenai pertanggungjawaban negara-negara besar yang turut andil terhadap emisi karbon global, berapa banyak bantuan keuangan yang harus diterima negara-negara kecil, dan apa yang harus dicapai dunia secara realistis atau menurut sains.
COP ini diikuti hampir 200 negara, dan semua memiliki kepentingan sendiri. Masyarakat sipil dan bahkan perusahaan yang bergerak di energi fosil pun berlomba-lomba memengaruhi pembicaraan.
Mengapa COP26 di Glasgow
Glasgow adalah tempat COP26 tahun ini diadakan, karena Inggris menjadi tuan rumah COP. Chili memegang kepresidenan COP25, tetapi memindahkan konferensi ke Spanyol karena protes tentang meningkatnya ketidaksetaraan. (Chili hanya menjadi tuan rumah karena Brasil mundur setelah Jair Bolsonaro memenangkan kursi kepresidenan.)
Tapi biasanya, nama kota tempat diadakannya pembicaraan itu identik dengan COP tersebut. Pada tahun 2015, Prancis menjadi tuan rumah COP15, begitulah cara kami mendapatkan nama Perjanjian Paris.
Apa itu Perjanjian Paris/Paris Agreement?
Pada COP Paris, 192 negara mencapai kesepakatan untuk membebaskan dunia dari bahan bakar fosil dan mencoba dan menghindari, maksimum 2 derajat Celcius pemanasan tambahan pada akhir abad ini. Perjanjian tersebut menetapkan target aspirasional untuk menghindari pemanasan 1,5 derajat Celcius, hal juga berkat advokasi negara-negara pulau kecil.
Sebagai bagian dari Perjanjian Paris, negara-negara sepakat untuk mengajukan rencana mereka sendiri yang akan merinci berapa banyak mereka berencana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kesepakatan semacam ini mungkin terdengar sangat mendasar, tetapi itu adalah kesepakatan besar bagi proses PBB. Pada tahun 2009, negara-negara berharap untuk mencapai kesepakatan serupa, tetapi negosiasi, sebaliknya, berakhir secara dramatis pada hari terakhir konferensi dalam apa yang merupakan kehancuran diplomatik.
Jika dunia menandatangani Perjanjian Paris pada tahun 2015, seharusnya kita sudah selesai dengan pertemuan ini sekarang?
Paris tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi kata terakhir tentang bagaimana dunia akan mengatasi perubahan iklim. Anggap itu lebih sebagai cetak biru pemula. Perjanjian tersebut mencontoh negara-negara yang semakin banyak mengajukan
Apa yang akan terjadi di COP26?
Negosiator akan bekerja pada banyak mekanisme berbeda yang dimaksudkan untuk membantu negara-negara melaporkan target iklim dan berkomunikasi satu sama lain, termasuk menetapkan kerangka waktu umum untuk Nationally Determined Contribution (NDC) dan kerangka transparansi umum yang membantu negara-negara melihat kemajuan satu sama lain dan membangun kepercayaan bahwa setiap orang mengerjakan pekerjaan rumah iklim mereka.
Mereka juga akan membahas bagaimana melaksanakan janji yang dibuat tentang pendanaan iklim, khususnya bagaimana negara-negara kaya mengambil tanggung jawab untuk membantu negara-negara miskin mentransisikan ekonomi mereka dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
Negosiasi sebenarnya tertutup untuk umum, tetapi ada banyak aktivitas yang terjadi di luar pertemuan juga. Ribuan penonton dari apa yang dikenal sebagai “organisasi pengamat”—LSM, organisasi pemuda, bisnis, kelompok kebijakan—datang ke COP untuk menyemangati para delegasi dan prosesnya, mencoba dan mendorong mereka dengan satu atau lain cara, dan umumnya melibatkan diri mereka dalam negosiasi sebanyak mungkin dari pinggir lapangan.
Banyak dari kelompok ini melakukan demonstrasi, diskusi, dan acara lainnya—banyak termasuk selebriti dan pemimpin dunia yang mendapatkan banyak perhatian berita dan dapat, sampai batas tertentu, menginformasikan apa yang terjadi dalam diskusi.
Negara-negara juga dapat mengadakan acara mereka sendiri, beberapa di antaranya dapat menceritakan tentang prioritas negara-negara tersebut dalam negosiasi.
Siapa yang menghadiri COP26?
Masing-masing dari 192 negara yang telah menandatangani Perjanjian Paris akan mengirimkan sekelompok delegasi untuk mewakili mereka dalam negosiasi. Sekitar 20.000 delegasi terdaftar untuk hadir dan 120 kepala negara diharapkan datang juga.
Mereka akan menghabiskan sebagian besar dari dua minggu dalam pertemuan. Sejumlah pemimpin dunia akan hadiri, termasuk Presiden Joe Biden, Presiden Joko Widodo.
Mengapa COP26 penting?
Ada beberapa tolok ukur utama dalam Perjanjian Paris atau Paris Agreement yang akan ditampilkan dalam negosiasi tahun ini, jadi COP26 ini tidak akan membahas detail teknis.
Mungkin sama pentingnya, ada juga banyak ilmu pengetahuan dan penelitian sejak terakhir kali kita mengadakan COP yang menggambarkan urgensi untuk bertindak secepat mungkin pada iklim.
Badan Energi Internasional mengatakan awal tahun ini bahwa semua eksplorasi bahan bakar fosil baru harus berakhir seluruhnya pada tahun 2022 untuk menjaga kita di bawah 1,5 derajat Celcius
Dan pada Agustus, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), badan PBB lainnya, merilis sebuah laporan yang menguraikan seberapa banyak planet ini telah berubah—dan seberapa serius hal-hal yang akan terjadi jika kita tidak bertindak sekarang. Cukuplah untuk mengatakan bahwa atmosfer global di sekitar perubahan iklim mungkin tidak sekuat ini pada COP lainnya.
Apa yang diharapkan dari COP26?
Banyak isu yang belum terpecahkan dari pertemuan tingkat tinggi sebelumnya dan di COP26 harus dapat diselesaikan. Tidak hanya dalam meja perundingan, namun dalam aksi nyata bagaimana semua negara mengatasi perubahan iklim. Harapannya, jangan sampai pertemuan COP26 hanya sebatas negosiasi para elite tapi juga hasil yang nyata dalam menentukan nasib Bumi.
