Waspada Infeksi COVID-19 Dunia Melonjak, Eropa Dihantam Gelombang ke-4

Ilustrasi - vaksinasi COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kasus COVID-19 di dunia masih belum menurun, bahkan sejumlah negara di Eropa tengah menghadapi gelombang keempat virus corona, yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019. Pandemi COVID-19 telah berdampak pada 222 negara dan wilayah. 

Menurut data Worldometers, total kasus COVID-19 di dunia hingga hari ini, Selasa 23 November 2021, mencapai 258.441.075 kasus. Sedangkan total kasus kematian berjumlah 5.174.847 orang. Adapun jumlah pasien COVID-19 yang berhasil sembuh 233.882.310 orang. 

1. Negara dengan kasus COVID-19 terbanyak 

Amerika Serikat mencatat kasus COVID-19 tertinggi di dunia dengan 48,7 juta jiwa sejak pandemi COVID-19 terjadi di 2020. Sebanyak 794.864 warganya meninggal akibat COVID-19. Sedangkan kasus aktif saat ini sekitar 9,3 juta pasien COVID-19.

India menduduki peringkat kedua sebagai penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di dunia dengan 34,5 juta penduduknya terinfeksi virus corona. Jumlah kematian mencapai 466.147 dan kasus aktif saat ini sebanyak 113.584 orang. 

Di urutan ketiga ada Brasil dengan 22 juta kasus COVID-19, 612.842 kasus kematian, dan 176.671 kasus aktif COVID-19 saat ini. Posisi keempat dan kelima ditempati oleh Inggris dan Rusia dengan masing-masing 9,88 juta kasus dan 9,36 juta kasus.

2. Eropa hadapi gelombang keempat COVID-19 

Kantor Pusat Uni Eropa di Brussel, Belgia.

Photo :
  • Pixabay
Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Eropa dilanda gelombang empat COVID-19. Benua Biru itu terancam menghabiskan Natal dalam pembatasan ketat (lockdown). Kasus infeksi virus corona di Eropa melonjak di sejumlah negara, termasuk Austria, Belanda, Inggris, Italia dan Jerman.

Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan negara-negara Eropa harus bekerja lebih keras untuk mencegah penyebaran virus Corona lantaran jumlah kasus baru dan kematian akibat infeksi COVID-19 terus melonjak. Direktur regional Eropa di WHO, Hans Kludge, menyebut tingkat penularan virus Corona yang memprihatinkan di 53 negara Eropa kini diperburuk oleh varian Delta yang diyakini jauh lebih menular dibanding varian Corona lainnya.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

Inggris melaporkan 45 ribu kasus baru dalam sehari. Penyebaran COVID-19 di Jerman melejit 65 ribu kasus penularan COVID-19 dalam 24 jam. Austria mencatat rekor harian dengan 15.15 kasus. 

Italia melaporkan peningkatan signifikan kasus COVID-19 sebanyak 9.709 kasus baru pada Minggu 21 November 2021. Italia telah mencatat total 133.177 kematian terkait dengan COVID-19 sejak wabahnya muncul pada Februari 2020. Itu merupakan jumlah korban jiwa tertinggi kedua akibat COVID-19 di Eropa setelah Inggris dan tertinggi kesembilan di dunia.

Rusia, China dan Iran Mulai Satukan Kekuatan, AS Sebut Mereka sebagai Sumber Kejahatan

Austria menjadi negara pertama di Eropa barat yang menerapkan kembali penguncian penuh atau lockdown, pada Senin 22 November 2021, akibat pandemi Corona untuk mengendalikan penularan di tengah gelombang keempat COVID-19. Senin, Austria mencatat 13.806 infeksi baru COVID-19 dalam 24 jam. Jerman juga diprediksi akan mengikuti langkah Austria.

3. Waspada masih ada 19,38 juta kasus aktif COVID-19 dan 80.536 dalam kondisi kritis

ilustrasi masker mencegah penularan influenza dan COVID-19

Photo :
  • Pixabay

Saat masih ada total 19,38 juta kasus positif COVID-19 di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut sebanyak 80.536 orang masih dalam kondisi kritis. 

Berdasarkan data Worldofmeters, Senin 22 November 2021, kasus COVID-19 di dunia bertambah 465.486 pasien, dan ada 5.828 orang meninggal akibat COVID-19 pada hari itu. Seminggu terakhir jumlah kasus COVID-19 di dunia bertambah 3,3 juta kasus, dan 2,1 juta kasusnya berasal dari Eropa.

Penyebaran COVID-19 masih terus meningkat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Negara-negara pun kembali melakukan pembatasan sosial, menjaga jarak, menggunakan masker, dan mengimbau warga rajin mencuci tangan untuk mengatasi penyebaran virus corona. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya