WHO Prediksi 700.000 Kematian akibat COVID di Eropa Maret 2022

Ruth Heller, wanita berusia seratus tahun menerima vaksinasi COVID-19 di Berlin, Jerman, Minggu (27/12/2020). Sejumlah negara di Eropa memulai vaksinasi COVID-19 kepada warganya.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi hingga 700.000 orang akan bisa meninggal dunia akibat COVID-19 di Eropa hingga Maret 2022 mendatang. Termasuk disebut angka kematian di Asia juga bisa meningkat.

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

Diketahui angka kematian sudah melewati angka 1,5 juta di 53 negara di dunia yang dikategorikan WHO kawasan Eropa dan sekitarnya, dilansir laman BBC.

WHO juga memperingatkan adanya tekanan lebih besar akan jumlah pasien terinfeksi di ICU yang akan terjadi di 49 negara hingga Maret tahun depan. Diketahui bahwa dua pekan terakhir Eropa kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19. Austria karena itu sudah kembali lockdown. Belanda lakukan pembatasan dan Jerman kembali melakukan pengetatan.

Khazanah: Ibnu Sina, Filsuf Berjuluk Bapak Kedokteran Modern

Untuk mengantisipasinya negara-negara di Eropa itu seperti Prancis, Jerman dan Yunani juga terus mengejar angka vaksinasi agar jumlah penduduk yang tervaksin lengkap makin banyak. Namun masih terjadi di sejumlah wilayah dan negara penolakan terhadap vaksin dan pembatasan COVID-19.

Dalam gelombang akhir tahun hingga awal tahun ini, WHO memperingatkan angka kematian akibat Corona bisa paling banyak di Eropa.

Kerja Sama Pertamina Lubricants dengan VR46 di Luar MotoGP

"Sementara secara kumulatif angka kematian bisa diprediksi hingga 2,2 juta hingga Musim Semi tahun depan, secara keseluruhan. Itu berdasarkan tren yang terlihat," disampaikan pejabat WHO pada Selasa, 23 November 2021.

Prediksi angka kematian itu dilakukan dengan melihat tren angka kematian di Eropa bisa hingga 4200 orang per hari. Sementara di Rusia saja dalam sehari baru-baru ini bisa ada 1.200 orang meninggal akibat COVID-19.

Menurut WHO varian Delta yang lebih agresif hingga masih banyaknya penduduk yang belum divaksinasi menjadi faktor kembalinya Eropa menjadi episentrum wabah COVID-19. Oleh karena itu Direktur WHO Eropa Dr Hans Klurge mendesak agar program vaksinasi makin digencarkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya