Logo ABC

Gaji Rp30 Juta Per Bulan, Pelaut RI Senang Kerja di Kapal Australia

Nelayan asal Indonesia Aslam Yusuf bekerja di salah satu kapal ikan yang berbasis di Darwin, Australia, sejak Agustus 2021.  ()
Nelayan asal Indonesia Aslam Yusuf bekerja di salah satu kapal ikan yang berbasis di Darwin, Australia, sejak Agustus 2021.  ()
Sumber :
  • abc

Bagi Aslam, yang belum lama menikah, kedatangannya ke Australia bukanlah yang pertama kali.

Pada tahun 2016 dia pernah ikut kapal penangkap tuna yang berbasis di Queensland.

"Untuk masuk ke sini begitu banyak persyaratan yang harus kami lengkapi. Termasuk karantina di Sydney dan lanjut lagi karantina di Darwin," tuturnya.

"Saya datang berdua dengan teman saya, kemudian ada satu orang lagi yang menyusul belakangan. Kami bekerja di perusahaan yang sama, hanya kadang beda kapal," kata Aslam.

Pelaut-pelaut ini bekerja pada kapal jenis 'trawl', yaitu kapal penangkap ikan dengan menggunakan jaring. 

Aslam menuturkan kapalnya berangkat meninggalkan Pelabuhan Darwin menempuh perjalanan selama satu setengah hari.

"Operasi membuang jaring mulai dilakukan sekitar Pukul 6 pagi. Jaring ini akan ditarik oleh kapal selama tiga jam," jelasnya.

Setelah itu, para awak kapal beristrirahat sambil menunggu sampai waktunya untuk menarik jaring.

"Ikan-ikan yang terjaring ini akan disortir, dipilih jenis-jenis ikan yang diinginkan. Ikan yang tak diinginkan akan dilepas kembali," katanya.

Ikan-ikan yang sudah dipilih kemudian dimasukkan ke wadah untuk disimpan di ruangan bersuhu 2 hingga 3 derajat.