Logo BBC

Sensus India: Perempuan Lebih Banyak dari Laki-laki Dicap Mengejutkan

Sensus Penduduk India. Getty Images via BBC Indonesia
Sensus Penduduk India. Getty Images via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ungkapan itu pertama kali digunakan oleh ekonom pemenang Hadiah Nobel, Amartya Sen, melalui esainya pada 1990.

Saat itu, rasio gender di India mencapai titik terendah di mana hanya ada 927 perempuan dari setiap 1.000 laki-laki. Amartya Sen juga menyebutkan bahwa jumlah perempuan yang hilang mencapai 37 juta.

Preferensi masyarakat India untuk memiliki anak laki-laki berakar dari budaya bahwa laki-laki akan meneruskan warisan keluarga dan merawat orang tuanya di hari tua, sedangkan anak perempuan akan membebani mereka, karena harus membayar mas kawin dan perempuan akan meninggalkan rumah setelah menikah.

Bias antiperempuan ini, menurut para pegiat, diperburuk dengan kemudahan untuk mengetahui jenis kelamin janin saat kehamilan sejak tahun 1970-an.

Hal itu telah menyebabkan puluhan juta janin diaborsi karena berjenis kelamin perempuan dan dikenal dengan istilah female feoticide.

Dampaknya, rasio jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki menjadi timpang.

Undang-Undang Tes Penentuan Prenatal (PNDT) yang berlaku sejak 1994 telah melarang aborsi karena jenis kelamin.

Kemudian pada 2002, amendemen UU tersebut menambahkan bahwa penentuan jenis kelamin pada tahap prakonsepsi juga dilarang.