Logo ABC

Ini Yang Terjadi Jika Seseorang Ditangkap atas Terorisme di Australia

Imran, yang namanya disamarkan untuk melindungi identitasnya, berbicara kepada media untuk pertama kalinya mengenai penangkapannya atas tuduhan terorisme. (Background Briefing: Emma Machan)
Imran, yang namanya disamarkan untuk melindungi identitasnya, berbicara kepada media untuk pertama kalinya mengenai penangkapannya atas tuduhan terorisme. (Background Briefing: Emma Machan)
Sumber :
  • abc

Ini adalah pertama kalinya Imran membagikan pengalamannya untuk program 'Background Briefing' dari ABC, yang membahas hukuman terorisme Australia, 20 tahun setelah serangan World Trade Centre.

'Saya seharusnya tidak melakukannya'

Beberapa tahun sebelum penangkapan Imran di tahun 2014, perang dingin di Suriah terjadi. Laporan mengenai bagaimana pemerintah memaksa pembantaian besar-besaran dan serangan senjata kimia memenuhi berita di media.

"Perasaan saya terbawa oleh konflik di Suriah. Saya merasakan koneksi dengan warga di sana," kata Imran. "Melihat Pemerintah Australia berinisiatif dengan menjadi negara pertama yang menutup kedutaan besar Suriah, menginspirasi saya."

Salah satu kelompok yang menentang Pemerintah Suriah adalah Jabhat Al-Nusra, kelompok yang disebut dalam laporan memiliki kaitan dengan saudaranya.

Di tahun 2014, Jabhat Al-Nusra dikenal menentang ISIS dan menyediakan layanan mendasar yang sangat diperlukan sekitar. Namun, dunia menentangnya karena kelompok ini berpihak dengan Al Qaeda.

Menurut Amnesty International, kelompok ini pernah dituduh atas tindakan penculikan, penyiksaan sampai eksekusi.

Pada tahun 2013, Australia mencatat Jabhat Al-Nusra sebagai organisasi teroris. Beberapa bulan kemudian, Kepolisian Australia memperingatkan Imran jika ia mengirim uang untuk urusan konflik Suriah, ia terhitung melanggar hukum.

Di bulan September, saudara Imran dilaporkan meninggal karena bom bunuh diri. Pada November, ia mendapat panggilan telepon dari kakaknya, yang berada di Suriah.

"Kakak saya mengatakan cuma punya satu dolar, dan meminta bantuan. Jadi saya bilang, 'Tidak apa. Kasih tahu caranya dan saya akan mengirim uang'."

Imran sadar tindakan ini akan mengirim sinyal ke pihak berwajib Australia, jadi ia melakukannya menggunakan hape rahasia, nama palsu, dan berkomunikasi menggunakan kode dengan saudaranya.

"Saya berpikir, orang pasti memahami hal ini sebagai hal manusiawi dan ... mengerti bahwa dalam hal ini saya cuma ingin mengirim uang ke kakak saya, yang membutuhkannya waktu itu."