Logo ABC

Ini Yang Terjadi Jika Seseorang Ditangkap atas Terorisme di Australia

Imran, yang namanya disamarkan untuk melindungi identitasnya, berbicara kepada media untuk pertama kalinya mengenai penangkapannya atas tuduhan terorisme. (Background Briefing: Emma Machan)
Imran, yang namanya disamarkan untuk melindungi identitasnya, berbicara kepada media untuk pertama kalinya mengenai penangkapannya atas tuduhan terorisme. (Background Briefing: Emma Machan)
Sumber :
  • abc

Kepala komunitas bernama Ali Kadri, yang bekerja dengan remaja yang berisiko terkena radikalisasi mengatakan ia percaya bahwa sistem keadilan perlahan terkikis karena dogma dalam agen pengawas hukum.

"Opini ini dimiliki polisi: mereka yang diradikalisasi tidak bisa lagi kembali normal," kata Ali.

"Jadi apa yang harus dilakukan pada mereka? Tidak ada jawaban jelas untuk mengetahui bagaimana seseorang bisa diradikalisasi. Namun mereka bisa dianggap sekelompok orang dengan risiko tinggi radikalisasi. Dengan ini hukuman dan penahanan juga bisa terpengaruh."

Karena ditahan, Imran juga tidak sempat bertemu dengan saudaranya yang sekarat karena terkena kanker.

"Beratnya 60 kilogram. Tinggal tulang dan kulit," kata Imran.

"Dia sudah seperti mau meninggal. Saya cuma bertemu dengannya satu jam persis. Mereka bahkan tidak memberikan ekstra lima detik."

Imran tidak pernah mendapatkan kesempatan bebas bersyarat. Ia menjalankan hukuman penjara itu seluruhnya. Ia dapat pembebasan bersyarat atas penahanan karena pelanggaran lain.

"Saya hanya jadi berita kemarin sore ... bagaimana orang-orang tidak memikirkan saya lagi dan ini menunjukkan bagaimana saya sudah seperti hampir tidak ada. Saya bukan siapa-siapa," katanya.

*Nama Imran bukanlah yang sebenarnya untuk melindungi identitasnya sehingga bisa menceritakan kisahnya.

**Ilustrasi dalam berita ini hanya untuk melengkapi dan tidak menggambarkan pria yang ABC wawancara.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris