Logo BBC

Pulau Buatan: Milik Kaum Super Kaya Dubai hingga di Laut China Selatan

Pulau buatan. Getty Images via BBC Indonesia
Pulau buatan. Getty Images via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Sepanjang sejarah, umat manusia berupaya menciptakan daratan kering di tengah danau, sungai, dan laut agar bisa dihuni. Namun, ambisi terbesar - dan bisa dibilang paling congkak- berlangsung selama abad ke-21 ini.

Kita hidup di `era pulau buatan`, menurut Alastair Bonnett selaku ahli geografi sosial dari Universitas Newcastle, Inggris. "Pulau-pulau baru dibangun dalam jumlah dan skala yang tidak pernah terlihat sebelumnya."

Generasi baru pulau-pulau buatan ini lebih berani, lebih besar, dan berpotensi lebih merusak jika dibandingkan dengan apa yang telah dibangun nenek moyang kita, tulis Bonnett dalam buku karyanya, Elsewhere: A Journey Into Our Age Of Islands.

Ahli geografi ini telah mengunjungi berbagai pulau buatan manusia di seluruh dunia. Sebagai contoh, kepulauan raksasa buatan yang diciptakan dengan menumpahkan miliaran ton pasir ke tengah laut.

Kemudian ada pula atol berbalut beton yang diciptakan untuk mengonsolidasikan kekuatan militer dan politik.

Lantas anjungan kilang minyak dengan perancah sejauh ratusan meter menuju dasar laut.

Walaupun struktur buatan manusia itu perlahan diserap oleh alam, tapi proses itu perlu waktu. Kerap kali hanya sedikit kehidupan di perairan sekitar pulau buatan.