Logo ABC

Para Pengusaha Australia Kini Bersaing Ketat Dapatkan Pekerja

Hana Tania mengatakan penutupan perbatasan Australia masih terasa dampaknya hingga saat ini terutama di kalangan pelaku bisnis kuliner. (Koleksi pribadi)
Hana Tania mengatakan penutupan perbatasan Australia masih terasa dampaknya hingga saat ini terutama di kalangan pelaku bisnis kuliner. (Koleksi pribadi)
Sumber :
  • abc

Sejumlah pemilik restoran di Australia melaporkan persaingan dalam mencari pekerja di tengah meningkatnya penularan Omicron.

Mereka bahkan rela membayar upah lebih tinggi agar bisa tetap menjalankan usahanya, sementara restoran lain terpaksa harus tutup untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19.

Kasus COVID-19 yang terus meningkat membuat banyak pekerja, termasuk di sektor kuliner, jatuh sakit atau harus isolasi mandiri karena pernah menjadi 'close contact' atau kontak erat dengan kasus positif.

Perbatasan Australia yang sempat ditutup menambah masalah karena menyebabkan ribuan pelajar internasional dan pekerja terampil yang biasanya bekerja di restoran belum bisa kembali ke Australia.

Hana Tania, pemilik restoran Ayam Penyet Ria di kawasan South Melbourne, harus ikut bekerja untuk membantu karyawannya.

Sebelum pandemi COVID-19 biasanya ia punya empat sampai lima pegawai dalam satu 'shift'. Tapi karena kesulitan pekerja, kini hanya ada tiga orang yang bekerja, termasuk dirinya.

"Kondisi ini jauh lebih parah sih dari lockdown kemarin," ujar Hana.