Kehancuran Akibat Tsunami di Tonga Sulitkan Bala Bantuan Masuk

Citra satelit memperlihatkan letusan gunung berapi bawah laut di Tonga
Sumber :
  • ANTARA/CIRA/NOAA/HO via Reuters

VIVA – Penutupan bandara dan terputusnya jalur komunikasi menghambat upaya internasional untuk membantu Tonga yang dihantam tsunami akibat letusan gunung berapi.

Mudik Lebaran 2024, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Diprediksi Balik Seperti Sebelum Pandemi

Menteri urusan Pasifik Australia Zed Seselja mengatakan, para pejabat Tonga berencana mengevakuasi warga dari pulau-pulau terluar.

"Mereka sangat sulit melakukannya, kami tahu, dengan banyaknya rumah yang hancur diterjang tsunami," kata Seselja.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Erupsi gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai di Cincin Api Pasifik yang masih aktif menimbulkan gelombang tsunami di Samudra Pasifik dan letusannya terdengar hingga sejauh 2.300 km di Selandia Baru.

Negara kepulauan Pasifik Selatan itu masih terisolasi dari dunia luar sejak erupsi merusak jalur utama kabel komunikasi bawah laut.

BNPB Sebut Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

Belum ada laporan resmi tentang korban luka-luka atau kematian. Jaringan telepon dan internet sangat terbatas dan daerah-daerah pantai masih belum bisa diakses.

"Kami belum punya informasi lagi yang menunjukkan… jumlah korban… informasinya masih relatif setengah-setengah," kata Seselja dalam acara TV Nine's Today pada Selasa.

"Prioritas sekarang adalah mengirim bantuan ke Tonga, dan kendala terbesar saat ini… adalah bandara. Masih banyak abu (vulkanik di sana)," kata dia.

Bandara di Tonga kemungkinan baru bisa dibuka pada Rabu, katanya. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya