Ketegangan Ukraina di Titik Panas AS-Rusia, Tensi Makin Naik

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden.
Sumber :
  • Foreign Policy

VIVA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengenai tudingan bahwa Rusia melakukan invasi minor ke negara itu. Joe Biden sebelumnya menilai bahwa agresivitas Rusia itu bisa melemahkan pengaruh AS dan sekutunya.

Rupiah ke Level Rp 16.242 Per Dolar AS Pagi Ini, Ada Harapan Menguat

Dilansir laman BBC, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan melalui akun Twitter," Tidak ada yang namanya invasi minor. Tak ada pula penyebab fatal minor."

Diketahui bahwa Rusia memang sudah mengirim sekitar 100.000 orang prajuritnya di perbatasan dengan Ukraina. Namun pemerintah Rusia membantah akan melakukan invasi secara perlahan-lahan. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan kepada Barat agar tidak menerima Ukraina menjadi anggota NATO.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Pada Rabu, 19 Januari 2021, Presiden Joe Biden dalam konferensi pers mengatakan bahwa Vladimir Putin akan mendapatkan konsekuensi atas invasi yang dilakukan ke Ukraina. Oleh karena itu dia meminta Rusia mempertimbangkan matang akan melanjutkan aksinya atau tidak.

"Jika memang itu adalah sebuah invasi minor maka kita akan berakhir dalam pertempuran dan segala hal terkait dengan bertempur itu," kata Joe Biden.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Pada Kamis keesokan harinya, Joe Biden kembali menegaskan bahwa bila pasukan Rusia masuk Ukraina maka akan langsung dicatat sebagai invasi.

Sementara Menlu AS Antony Blinken di Berlin pada kemarin mengatakan posisi AS dalam hal kasus Ukraina sudah jelas. Segala tindakan militer yang dilakukan Rusia di sana kata dia akan mendapatkan respons tegas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani

Menlu Iran soal Senjata Pemusnah Massal: Penggunaan Nuklir Hanya untuk Tujuan Damai

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan senjata nuklir dalam program energi atomnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024