Logo ABC

AS Minta Keluarga Staf di Kedubesnya di Ukraina untuk Pergi

Pejabat AS mengatakan staf biasa kedutaan bisa meninggalkan Ukraina atas tanggungan pemerintah. (AP) via ABC Australia
Pejabat AS mengatakan staf biasa kedutaan bisa meninggalkan Ukraina atas tanggungan pemerintah. (AP) via ABC Australia
Sumber :
  • abc

Dalam pernyataannya, Deplu AS menekankan laporan terbaru jika Rusia berencana melakukan aksi militer signifikan terhadap Ukraina.

Namun Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh negara-negara NATO meningkatkan ketegangan dengan menyebarkan berbagai informasi tidak benar.

Departemen Luar Negeri AS menambahkan: "Kondisi keamanan, khususnya di sepanjang perbatasan Ukraina, di Krimea yang diduduki Rusia, dan di Ukraina timur yang dikuasai Rusia, tidak dapat diprediksi dan dapat memburuk dengan sedikit pemberitahuan. Demonstrasi, yang terkadang berubah menjadi kekerasan, terjadi secara rutin di Ukraina, termasuk di Kyiv."

Petunjuk perjalanan, yang sebelumnya sebuah peringatan untuk tidak ke Ukraina karena COVID, telah diubah hari Minggu dengan peringatan yang lebih kuat akibat kemungkinan serangan militer.

"Jangan bepergian ke Ukraina karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia dan COVID-19. Hati-hati di Ukraina karena meningkatnya kriminal dan kerusuhan sipil. Di beberapa daerah risikonya semakin tinggi," demikian pernyataan Deplu AS.

AS pertimbangkan kirim pasukan

Amerika Serikat sudah mengirimkan bantuan militer ke Ukraina, namun sejauh ini belum menawarkan personel untuk dikirim ke sana.