Kudeta, Presiden Burkina Faso Disebut Ditahan di Kamp Militer

Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kaboré
Sumber :
  • securityconference.org

VIVA – Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kaboré dilaporkan ditahan oleh tentara militer negara itu. Militer sebelumnya menyebutkan sudah menggulingkan kekuasaan pemerintahan dan dimulai dengan pengambilalihan Ibu Kota Ouagadougou seperti dilansir Aljazeera, Selasa, 25 Januari 2022.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Pejabat militer yang melakukan kudeta menyatakan bahwa pemerintah telah gagal mendukung mereka selama konflik bertahun-tahun di negara yang sarat dengan kelompok bersenjata tersebut.

Sehari setelah militer melakukan pemberontakan di beberapa barak tentara kemudian memicu kekhawatiran kudeta. Lalu pada hari Minggu, tembakan senjata berat dan senjata api juga terdengar di dekat kediaman Kaboré di Kota Ouagadougou.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Pada hari Senin pagi, 24 Januari 2021 beberapa kendaran lapis baja dari armada kepresidenan dilengkapi selongsong peluru terlihat berada di dekat kediaman sang presiden.

Lalu sebuah unggahan Twitter dari akun Kaboré pada hari Senin meminta mereka yang telah mengangkat senjata untuk meletakkannya. Namun cuitan itu disebut tidak dapat diverifikasi apakah memang Kaboré yang menuliskannya.

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

“Bangsa kita sedang melalui masa-masa sulit. Pada saat ini kita harus menjaga norma-norma demokrasi kita. Saya mengundang mereka yang telah mengangkat senjata untuk meletakkannya demi kepentingan bangsa yang lebih tinggi," dicuitkan dengan diakhiri tanda RK merujuk pada inisial Presiden Kaboré.

Sementara sumber keamanan dan seorang diplomat Afrika Barat mengatakan kepada media massa bahwa Kaboré sedang ditahan di sebuah kamp militer. Pemerintah pada hari Minggu telah membantah bahwa kudeta sedang berlangsung.

“Kami baru saja melewati pangkalan militer di mana Kaboré diduga dikurung saat ini,” dilaporkan wartawan dari negara itu.

Sementara pembicaraan antara perwakilan tentara dan Menteri Pertahanan Jenderal Barthelemy Simpore gagal membuat kemajuan, kata sumber pemerintah.

Sekitar belaan tentara militer berkerudung menempatkan diri di depan stasiun radio nasional RTB namun tidak segera jelas apakah mereka dari pemberontak atau dikirim oleh pemerintah.

Hal ini kemudian mendapat respons dari pihak luar. Blok regional Afrika Barat yang dikenal sebagai ECOWAS yang telah menangguhkan Mali dan Guinea dalam 18 bulan terakhir karena pengambilalihan oleh militer mengutuk apa yang disebutnya percobaan kudeta di Burkina Faso. ECOWAS mengatakan militer bertanggung jawab atas kesejahteraan fisik Presiden Kabore.

"ECOWAS mengikuti dengan sangat prihatin perkembangan situasi politik dan keamanan di Burkina Faso, yang sejak Minggu 23 Januari ditandai dengan upaya kudeta," kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan, Senin.

Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat juga mengutuk upaya kudeta terhadap presiden yang terpilih secara demokratis di Burkina Faso dalam sebuah pernyataan pada hari Senin kemarin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya