Logo ABC

Perbatasan Internasional Banyak Kota Dibuka, Kekhawatiran Ini Muncul

Banyak kota di Eropa enggan menerima turis yang berperilaku buruk. (Reuters: Manuel Silvestri)
Banyak kota di Eropa enggan menerima turis yang berperilaku buruk. (Reuters: Manuel Silvestri)
Sumber :
  • abc

Dibukanya kembali perbatasan internasional justru menimbulkan kekhawatiran sejumlah kota di dunia. Mereka berusaha membuat aturan agar jumlah turis yang datang tidak terlalu banyak.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan dua tahun pandemi telah melumpuhkan industri pariwisata di seluruh dunia. Aktivitas perjalanan turun 70 persen dibandingkan tahun 2019.

Di tahun 2021, perjalanan wisata hanya meningkat 45 persen, lebih tepatnya sekitar 15 juta orang, dibandingkan di tahun 2020.

Namun ketika perbatasan internasional mulai dibuka kembali saat ini, beberapa kota dan negara justru tidak menginginkan banjirnya wisatawan seperti masa sebelum pandemi.

Mulai dari Kyoto sampai Barcelona, inilah persiapan yang dilakukan berbagai negara menyambut para pelancong kembali.

Kyoto, Jepang

Sejak awal pandemi, pejabat di bekas ibu kota Jepang ini sudah ingin mengurangi jumlah turis yang datang ke sana.

Walikota Kyoto Daisaku Kadokawa mengatakan di tahun 2020, "Kyoto bukanlah kota turis".

"Kami tidak akan kembali ke pariwisata seperti di masa pra-corona," katanya.

Aya McKinley, manajer Hotel Machiya Fukune, mengatakan kepada ABC walau sudah tak sabar menunggu turis kembali ke Kyoto dan Jepang, dia berharap turis akan berperilaku lebih sopan dan menghormati budaya setempat.

Dia mengatakan sebelum pandemi, banyak warga di sana mengeluhkan begitu banyaknya turis asing menggunakan transportasi umum sehingga warga setempat tidak mendapatkan tempat duduk.