Operasi Militer Rusia Dimulai, Ukraina Umumkan Keadaan Darurat

Tank-tank milik tentara Rusia di perbatasan Ukraina
Sumber :
  • Dailymail (video)

VIVA – Ukraina umumkan keadaan darurat pada Rabu, 22 Februari 2022, dan meminta warganya yang berada di Rusia untuk segera kembali ke Ukraina. Sementara itu, Moskow juga melakukan tindakan yang sama dengan mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv, hal ini menjadi salah satu sumber ketakutan Ukraina akan serangan militer Rusia secara besar-besaran.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Melansir dari Channel News Asia, hari Kamis, 24 Februari 2022, adanya peningkatan penembakan yang terjadi di Ukraina timur, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak yang di dukung oleh Moskow dan memerintahkan pengerahan pasukan militer sebagai dalih untuk menjaga perdamaian.

Ukraina mengendarai kendaraan peluncur roket otomatis saat berlatih di wilayah

Photo :
  • Ukrainian Armed Forces Press Service/Handout via REUTERS via ANTARA
Jumlah Korban Tewas atas Aksis Terorisme ISIS-K di Moskow Capai 140 Jiwa

Konvoi peralatan militer Rusia termasuk tank bergerak menuju Donetsk, Ukraina timur dari arah perbatasan Rusia, kata seorang saksi mata. Namun, masih belum ada indikasi yang jelas apakah Putin akan melancarkan serangan massal ke Ukraina dengan puluhan ribu tentara yang dia kumpulkan di perbatasan.

“Memprediksi apa yang mungkin menjadi langkah Rusia selanjutnya, separatis atau keputusan pribadi Presiden Rusia, saya tidak bisa mengatakannya,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Selain itu, Ukraina juga telah mengumumkan wajib militer bagi semua pria yang masuk ke dalam usia yang matang. Situs web pemerintah dan negara bagian Ukraina juga mengalami pemadaman dalam beberapa pekan terakhir, dan pihaknya menuduh bahwa ini merupakan serangan dalam dunia maya. Situs web parlemen, dan Kementerian Luar Negeri juga terpengaruh dan kembali mati pada hari Rabu.

Pada hari Rabu, Rusia menurunkan bendera dari kedutaan besarnya di Kyiv setelah memerintahkan para diplomatnya untuk mengungsi karena alasan keamanan.

Sementara militer Ukraina mengatakan bahwa satu tentara tewas dan enam tentara terluka dalam penembakan oleh separatis pro-Rusia yang menggunakan artileri berat, bom mortir dan sistem roket Grad di dua daerah yang memisahkan diri dalam 24 jam terakhir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya