Kejar Target, RI Akan Kedatangan 2,88 Juta Dosis Vaksin Moderna

Indonesia menerima hibah vaksin Moderna sebanyak 3,5 juta dosis dari pemerintah AS.
Sumber :

VIVA – Pandemi COVID-19 sudah berlangsung selama dua tahun, dalam hal ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berusaha mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan COVID-19 bagi mereka yang membutuhkan. Perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Direktur Sekolah Dinas Luar Negeri Kemlu, Lintang Paramitasari mengatakan, bahwa Indonesia akan kedatangan vaksin moderna sebanyak 2.880.000 dosis. Vaksin moderna tersebut dikonfirmasi akan datang di Indonesia pada tanggal 11 Maret 2022.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

“Vaksin dari moderna sebesar 2.880.000 dosis yang akan tiba di Indonesia pada tanggal 11 Maret. Kami akan terus melakukan pengawalan kedatangan vaksin di Indonesia dengan terus memperhatikan laju, dan juga kapasitas vaksinasi dosmetik,” kata Mita, dalam Konferensi Pers melalui zoom meeting, Kamis 10 Maret 2022.  

Vaksin Moderna

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock
WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga tidak lelah untuk menggaungkan bahwa pentingnya melakukan vaksinasi. Pemerintah Indonesia berusaha untuk mendapatkan lebih banyak vaksin agar memenuhi target vaksinasi yang sudah ditetapkan oleh WHO.

Mita mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Indonesia bersama dengan kementerian dan lembaga terkait terus melaksanakan diplomasi vaksin. Dia juga menjelaskan, diplomasi vaksin tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri termasuk vaksin tambahan (Booster).

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

“Kementerian Luar Negeri bersama dengan kementerian dan juga Lembaga terkait terus melaksanakan diplomasi vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri termasuk vaksin tambahan,” kata Mita,

Logo WHO.

Photo :
  • WHO

Sebelumnya, Pemimpin WHO mengatakan bahwa pandemi masih jauh dari kata selesai. Direktur Jendral (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pertama kali mengumumkan pandemi COVID-19 pada 11 Maret 2020.

Dalam pembaruan mingguannya tentang penyebaran virus COVID-19, WHO menegaskan sebelumnya bahwa varian Omicron memiliki dominasi global atau mutasi virus lainnya. WHO mengatakan bahwa Omicron menyumbang 99,7 persen dari sampel yang dikumpulkan dalam 30 hari terakhir yang telah diurutkan dan diunggah ke inisiatif sains global GISAID. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya