Indonesia Siap Buka Kembali Pintu Perbatasan dengan Papua Nugini

Pos Perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Skow, Jayapura, Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Presiden Joko Widodo hari ini menerima kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, di Istana Bogor Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia siap kembali membuka pintu perbatasan dengan Papua Nugini.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Pembukaan pintu perbatasan dengan Papua Nugini itu sebagai salah satu upaya memulihkan perdagangan, serta perekonomian masyarakat di daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

"Pertama, kami menyambut baik peningkatan perdagangan kedua negara di tahun 2021 yang naik sebesar 87 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau lebih tinggi dari nilai perdagangan sebelum pandemi. Hal ini memberikan harapan dan optimisme terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi," kata Jokowi Kamis 31 maret 2022.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Saya percaya masih banyak peluang yang dapat ditingkatkan. Untuk itu, Indonesia juga siap membuka kembali perbatasan dengan Papua Nugini, untuk memulihkan perdagangan lintas batas, dan denyut ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan," tambah Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyambut baik peluncuran studi kelayakan untuk pembentukan perjanjian perdagangan prefensial antara Indonesia dan Papua Nugini. Menurutnya, pembentukan perjanjian investasi bilateral sangat penting.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

"Saya juga berpandangan pentingnya pembentukan perjanjian investasi bilateral untuk memfasilitasi dan memberikan keamanan bagi investor kedua negara," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, "Dalam kaitan ini, Kepala Negara akan menugaskan Menteri BUMN, Menteri PU, Menteri ESDM dan menteri perdagangan bersama-sama dengan delegasi KADIN, dan pengusaha Indonesia untuk melakukan misi perdagangan, dan investasi di PNG dalam waktu dekat," ujarnya.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024