Pasukan Rusia Tembaki Sekolah dan Hunian di Ukraina Timur

Gedung-gedung di Kota Borodyanka, Ukraina hancur usai serangan Rusia
Sumber :
  • AP Photo/Petros Giannakouris)

VIVA – Pasukan Rusia kembali menembaki sebuah sekolah dan bangunan tempat tinggal di Ukraina timur pada Minggu 11 April 2022, menurut laporan pejabat lokal Luhansk.

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Gubernur Luhansk Serihy Haidai mengatakan tiga gedung apartemen di Severodinetsk terbakar dan dua warga lanjut usia harus dievakuasi akibat serangan tersebut. Namun dia menegaskan bahwa serangan Rusia tidak memakan korban jiwa.

Secara terpisah, Gubermur Dnipri Valentyn Reznichenko di tenggara Ukraina mengatakan pasukan Rusia menyerang sasaran di seluruh wilayah dan melukai satu orang.

Piramida Sepakbola Inggris dalam Bahaya

Pejabat Ukraina dan pihak kereta api negara mengumumkan rute evakuasi baru, tetapi kekhawatiran baru mencuat sejak serangan rudal Rusia pada Jumat 8 April 2022 lalu di stasiun kereta api di Kramatorsk yang menewaskan 52 orang.

Melansir dari VOA, Senin 11 April 2022, serangan Rusia terus berlanjut di Ukraina timur seperti halnya serangan yang terjadi di Ibu Kota Kiev.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris akan mengirim 120 lagi kendaraan lapis baja dan rudal anti-kapal baru ke Ukraina. Hal ini dikatakan Johnson sebagai bagian dari dukungan militer berkelanjutan Barat terhadap Ukraina, selain mengirim pasukannya untuk berperang bersama pasukan Ukraina.

Di lain sisi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terus berpendapat bahwa Barat tidak berbuat cukup banyak untuk membantu Ukraina. Namun, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan mengatakan bahwa Barat telah melakukan bagiannya.

“Kecepatan, skala dan cakupan untuk melengkapi tentara Ukraina adalah hal yang telah dilakukan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Sullivan.

“Amerika Serikat akan terus menggalang dunia untuk membantu Ukraina,” sambungnya.

Selain itu, Sullivan juga mengatakan bahwa pembantaian warga sipil telah dilakukan oleh Rusia karena pasukan Rusia merasa frustasi atas ketidakmampuan mereka untuk mengambil alih wilayah di sekitar Kiev.

Dia mengatakan bahwa bagaimanapun, tanggung jawab atas pembantaian warga sipil Ukraina terletak di kaki Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sullivan menekankan bahwa AS akan terus menekan ekonomi Rusia dengan sanksi dan memperoyeksikan ekonomi Rusia yang akan merosot 10 hingga 15 persen tahun ini. Hal ini akan mengurangi performa Rusia sebagai kekuatan ekonomi dunia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya