Putin Tegaskan Invasi Ukraina akan Lanjut Terus Demi Tujuan Mulia

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sumber :
  • ANTARA/Russian Pool/via Reuters/pri

VIVA – Presiden Rusia Vladimir Putin bersikeras bahwa kampanye berdarah di Ukraina akan berlanjut sampai tujuan mulia kata dia tercapai. Dia mengatakan hal tersebut dengan alasan bahwa invasi itu berjalan sesuai rencana meskipun ada perlawanan sengit dari Ukraina dan kerugian besar kini dialami Rusia.

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

“Kami akan mencapai tujuan kami, tidak ada keraguan,” kata Putin kepada para pekerja di Kosmodrom Vostochny di timur Rusia, dalam komentar publik pertamanya sejak pasukannya dipaksa mundur dari Ukraina utara lebih dari seminggu yang lalu.

“Tujuannya benar-benar jelas dan mulia,” lanjut Putin.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Putin pada saat itu berdiri di samping rekannya dari Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko selama kunjungan untuk menandai ulang tahun ke-61 penerbangan luar angkasa manusia pertama kosmonot Soviet Yuri Gagarin.

Setelah tampil singkat di pemakaman politisi ultranisonalis Vladimir Zhirinovsky, Putin tidak menyebutkan perang secara langsung. Pada konferensi pers yang disiarkan di televisi, Putin menepis kesaksian Ukraina bahwa pasukan Rusia telah mengeksekusi warga sipil di Bucha.

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Dia juga membandingkan pembunuhan di Bucha dengan serangan senjata kimia di Suriah yang dituduhkan kepada Rusia dan terbukti tidak benar. Hal itu dilakukan musuh Rusia sebagai upaya untuk memberatkan sekutu Rusia Bashar al-Assad.

Deretan kantong-kantong mayat yang dievakuasi dari jalanan di Bucha, Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Rodrigo Abd

“Ini adalah jenis palsu yang sama di Bucha,” kata Putin dikutip dari The Guardian, Rabu 13 April 2022.

Ukraina sebelumnya menuduh militer Rusia mengeksekusi warga sipil di Bucha, sebuah kota di luar ibu kota Kiev yang diduduki pasukan Rusia selama beberapa minggu sebelum mundur.

Dalam hal ini, negara-negara Barat juga bekerja sama dengan Ukraina dalam penyelidikan bersama untuk mengumpulkan bukti kemungkinan kejahatan perang Rusia.

Pemimpin Belarusia Lukashenko menggambarkan kekejaman Bucha sebagai operasi khusus Inggris tanpa adanya bukti apa pun.

“Jika anda memerlukan alamat, kata sandi, nomor mobil, merek mobil tempat mereka tiba di Bucha dan bagaimana mereka melakukanya, FSB (agen mata-mata) Federasi Rusia bisa memberikan informasi ini. Jika tidak, kami dapat membantu dengan itu,” kata pemimpin Belarusia itu.

Selain itu, Putin juga mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan ke Rusia tidak akan memiliki efek yang diinginkan. Dia menarik analogi antara situasi Rusia saat ini dan Uni Soviet pada tahun 1961, ketika Gagarin menjadi manusia pertama di luar angkasa.

“Sanksinya total, isolasi selesai, tetapi Uni Soviet masih jadi yang pertama untuk manusia pertama di luar angkasa,” ujar Putin.

“Blitzkrieg yang musuh kita andalkan tidak akan berhasil,” tambahnya merujuk pada sanksi yang dijatuhkan oleh Barat, yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Kami terpaksa melakukan ini, Ukraina mulai berubah menjadi pijakan anti-Rusia. Mereka mulai menumbuhkan nasionalisme dan neo-nazisme, dan hal itu bentrok dengan kekuatan-kekuatan ini yang terelakkan bagi Rusia. Mereka hanya memilih waktu untuk menyerang, itu tidak bisa dihindari, itu hanya masalah waktu.”

Motria Oleksiienko nenek 99 tahun trauma dengan serangan Rusia ke Ukraina

Photo :
  • AP Photo/Vadim Ghirda

Putin menekankan bahwa invasi yang telah merenggut puluhan ribu nyawa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan sesuai tujuan mulia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya