Anggota Parlemen Rusia Anggap Invasi ke Ukraina Perang Suci

Warga menaiki tank Rusia yang hancur dalam perang di Ukraina
Sumber :
  • AP Photo/Evgeniy Maloletka)

VIVA – Seorang anggota Parlemen Rusia menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai perang suci dengan menyatakan bahwa hal itu adalah perjuangan antara yang baik dan jahat.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya meluncurkan serangan militer skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Langkah tersebut mendapat pertentangan dari negara lain termasuk PBB yang mengutuk serangan tak beralasan dari Rusia itu.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia menghadapi tuduhan yang berkembang mengenai kejahatan perang dan genosida karena jurnalis internasional dan pejabat Ukraina telah mendokumentasikan kekejaman mereka.

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Menurut laporan yang berkembang, warga sipil dilaporkan ditembak di bagian belakang kepala dengan tangan terikat di belakang punggung mereka. Pihak Ukraina juga menemukan ratusan mayat warga sipil berserakan di Kota Bucha setelah sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia selama beberapa minggu.

Melansir dari Newsweek, Senin 18 April 2022, ada juga laporan mengenai pemerkosaan dan pemboman sembarangan di kota-kota di Ukraina. Namun tak satu pun dari laporan itu menghalangi dukungan dari Deputi Duma Negara Vyacheslav Nikonov untuk agresi Rusia terhadap Ukraina sebagaimana merujuk pernyataannya di televisi Rusia.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

“Di dunia modern, kita adalah perwujudan kekuatan kebaikan. Ini adalah bentrokan metafisik antara kekuatan kebaikan dan kejahatan,” kata Nikonov.

“Ini benar-benar perang suci yang kami lakukan dan kami harus menang,” tambahnya.

Anggota Parlemen tersebut adalah anggota Partai Rusia Bersatu yang didominasi oleh pendukung Putin yang menguasai hampir tiga perempat Duma Negara, Majelis Federal negara itu. Nikonov dan sejumlah anggota parlemen serta pejabat Rusia lainnya sebelumnya juga telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) di tengah perang dengan Ukraina.

Pada Rabu 13 April 2022, Nikonov mengklaim bahwa Rusia sedang memerangi Reich Keempat 'Rezim Keempat' dengan invasinya ke Ukraina.

“Blok negara imperialis tidak akan lengkap sampai bertepatan dengan koalisi Hitler. Kita berbicara tentang rezim keempat dan rezim keempat seperti apa tanpa Finlandia? Bagaimana anda memiliki rezim keempat tanpa Norwegia? Bagaimana anda memiliki rezim keempat tanpa Jepang? Semuanya terbentuk kembali,” kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya