Perang Rusia-Ukraina Cegah Bantuan Medis WHO Jangkau yang Membutuhkan

Logo WHO.
Sumber :
  • WHO

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, meningkatnya pertempuran di Ukraina mencegah pasokan medis darurat dan tenaga kesehatan yang ingin menjangkau ribuan orang yang membutuhkan bantuan.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir dua bulan lalu, WHO telah mengirimkan sekitar 218 metrik ton pasokan medis darurat. Kira-kira dua pertiga telah mencapai tujuan yang diinginkan, sebagian besar di timur dan utara Ukraina yang paling membutuhkan bantuan medis.

WHO telah merilis 15 generator dari gudangnya di Lviv pada Selasa, 19 April 2022, dengan rencana untuk mengirimkannya minggu ini ke rumah sakit di seluruh negeri itu.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Kehancuran bangunan dan apartemen akibat serangan Rusia di Mariupol, Ukraina

Photo :
  • Maxar Technologies via AP

Berbicara dari Lviv, Juru Bicara WHO Bhanu Bhatnagar mengatakan, tiga akan dikirimkan ke Luhansk dan Donatsk di Ukraina timur. Di mana wilayah tersebut menjadi pertempuran sengit yang sedang berlangsung dan catu daya yang sangat terpengaruh.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

Generator lain ditujukan untuk tempat-tempat seperti Kharkiv yang telah dihancurkan oleh penembak Rusia dan kota Mariupol yang terkepung.

“Kami hanya akan memindahkan generator ke tujuan akhir mereka ketika kami dapat memastikan keselamatan personel kami dan kargo berharga yang mereka angkut,” kata Bhatnagar, dikutip dari VOA, Selasa, 19 April 2022.

“Generator ini akan membantu memenuhi jenis kebutuhan energi minimum unit medis dan rumah sakit rujukan, di mana pasokan listrik terbatas atau tidak ada di tempat tersebut,” ujarnya.

Bhatnagar menekankan bahwa akses ke catu daya yang andal sangat penting, mencatat kegagalan daya sesaat dapat memiliki konsekuensi serius bagi pasien. Dia juga menambahkan bahwa memberikan perawatan di lingkungan yang berbahaya itu menjadi semakin sulit.

Sampai sekarang, WHO telah memverifikasi 147 serangan terhadap fasilitas perawatan kesehatan, ambulans, dan tenaga medis. Selain itu, sedikitnya 73 orang tewas dan 52 lainnya mengalami luka-luka. Serangan seperti ini akan menghambat upaya untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan bantuan.

“Peningkatan pertempuran di beberapa bagian negara benar-benar dapat mengancam rantai pasokan kami di dalam dan di luar beberapa daerah yang terdampak. Untuk mengurangi risiko, kami meningkatkan donasi kami ke Kementerian Kesehatan,” ujar Bhatnagar.

“Kami juga menilai kemungkinan penempatan persediaan di lokasi tambahan untuk semacam membangun jaringan gudang untuk menjangkau daerah yang terkena dampak,” katanya menambahkan.

Salah satu kota di Ukraina, Mariupol telah menjadi sasaran pemboman berat oleh pasukan Rusia sejak awal perang. Kota itu telah hancur, ribuan orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya masih terjebak.

Bhatnagar mengatakan, WHO mengkhawatirkan sistem kesehatan Mariupol yang buruk dan tidak ada yang memiliki akses ke kota itu. Namun, dia menambahkan bahwa WHO menempatkan generator dan pasokan lain di dekat Mariupol, sehingga dapat membawa obat-obatan dan peralatan yang menyelamatkan jiwa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya