Presidensi G20 Indonesia Fokus Akselerasi Transisi Energi Indonesia

Pertemuan para menteri keuangan G20. (Ilustrasi)
Sumber :
  • Mast Irham/Pool Photo via AP)

VIVA – Presidensi G20 Indonesia dapat menjadi peluang untuk mendorong pembentukan kebijakan publik yang dapat mengakselerasi transisi energi Indonesia.

Sri Mulyani Bertemu Menkeu Selandia Baru, Ini yang Dibahas

“Dan menjadi sarana untuk memaksimalkan peluang dan menjawab tantangan dalam pengembangan sektor energi baru dan terbarukan,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam Kegiatan Sosial Presidensi G20 Indonesia Sektor Prioritas Transisi Energi secara virtual, Jumat 22 April 2022.

Salah satu bidang yang menjadi prioritas dari tiga prioritas besar G20 Indonesia adalah bidang transisi energi. Penetapan transisi energi adalah salah satu yang strategis, kata Teuku.

Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?

“Kita memaklumi pada saat sekarang saat dunia dihadapkan pada tantangan krisis politik keamanan di wilayah Eropa yaitu Ukraina. Maka telah terjadi kebutuhan atau kelangkaan atas energi yang sangat besar,” kata Teuku.
 

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar mengatakan bahwa Indonesia menempatkan isu transisi energi sebagai sektor prioritas dalam Presidensi G20 karena menilai pembahasan mengenai transisi energi menuju energi hijau sangatlah penting.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Dia juga mengatakan bahwa pemilihan isu transisi energi itu mencerminkan pandangan serta perspektif Indonesia sebagai negara berkembang dan negara kepulauan yang sangat terdampak oleh perubahan iklim.

Sementara itu, pengamat ekonomi dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengatakan masalah perubahan iklim saat ini memang salah satu persoalan utama yang memerlukan peningkatan koordinasi global dalam penanganannya, di samping masalah lain seperti pemulihan kesehatan dan ekonomi global.

Menurut Yose, kelompok 20 negara ekonomi terbesar dunia (G20) bisa menjadi pendorong lebih jauh dalam upaya global untuk menangani perubahan iklim walaupun sudah ada forum internasional tersendiri yang khusus membahas isu perubahan iklim.

Faktanya, negara-negara G20 telah membuat komitmen emisi nol bersih, termasuk Rusia, Arab Saudi, dan Indonesia. Argentina sekarang adalah satu-satunya negara G20 yang belum menyatakan janji emisi nol bersih. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya