- ukrinform
VIVA – Sejak pengumuman invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, banyak negara lain yang mengutuk aksi Rusia terhadap negara tetangganya itu.
Bahkan, anggota G20 yang juga terdiri dari Amerika Serikat (AS) turut menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali, Indonesia.
Dalam hal ini, Indonesia selaku Presidensi G20 tahun ini berusaha untuk berkomunikasi, berkonsultasi dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak demi suksesnya perhelatan dunia ini di Indonesia.
Sebelumnya, memang sudah ada masukan dari Presiden AS Joe Biden kepada Presidensi Indonesia untuk mengikutsertakan Ukraina dalam pertemuan yang akan berlangsung di Bali itu.
Langkah tersebut menjadi pilihan apabila Indonesia nekat mengundang Putin dalam KTT G20. Namun, hal ini masih menjadi pertimbangan bagi Indonesia.
Baru-baru ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengejutkan publik dengan ucapan terima kasihnya kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo lewat akun Twitternya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat berbicara melalui telepon
- ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS
Zelensky mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Jokowi dan membahas banyak hal termasuk undangannya dalam G20. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memberikan respons terkait pernyataan Zelensky yang tiba-tiba itu.
Co-Sherpa G20 Indonesia, Duta Besar Dian Triansyah Djani menjelaskan bahwa Indonesia sudah melakukan komunikasi dengan pihak Ukraina.
“Komunikasi sudah dilakukan dengan Ukraina, dan pihak lain yang berkepentingan akan terus dilakukan untuk mendapatkan update mengenai perkembangan situasi-situasi,” kata Dian dalam Press Briefing yang berlangsung secara daring pada Kamis 28 April 2022.
Mengenai konflik di Ukraina, Dian mengungkapkan bahwa konflik tersebut cukup mewarnai berbagai forum di dunia, terutama karena berdampaknya ekonomi dunia akibat invasi Rusia terhadap negara tetangganya.
“Isu Ukraina memang mewarnai pembahasan di berbagai forum di dunia ya, pastinya ada keinginan orang untuk membahas dampak dari perang tersebut, khususnya soal isu perekonomian,” ujarnya.
“Kita tidak naif untuk tidak melihat, tentunya ada impact-nya,” sambungnya.
Selain itu, Dian juga belum bisa mengkonfirmasi apakah Indonesia akan secara resmi mengundang Ukraina, karena menurutnya hal itu akan disampaikan oleh Istana Kepresidenan
“Dalam waktu dekat, teman-teman di Istana akan menyampaikan hal ini. Tapi kembali lagi, harapan Indonesia tentunya agar kehadiran penuh. Semuanya hadir. I think it’s normal, tentunya kita akan melaksanakan tugas kita sebagai presiden untuk menjamin bahwa agenda-agenda telah disepakati bersama akan tetap dibahas saksama,” ungkap Dian.
