Jokowi dan Joe Biden Santap Malam di Gedung Putih, Hangat dan Akrab

Presiden Jokowi di acara makan malam bersama Presiden AS Joe Biden
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri jamuan santap malam bersama pemimpin negara-negara ASEAN dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis malam, 12 Mei 2022.

Budi Arie Sebut Hak PDIP Nyatakan Jokowi-Gibran Bukan Kader Lagi

Acara jamuan tersebut bertempat di Gedung Putih, Washington DC, waktu setempat. Presiden Jokowi berangkat dari Hotel Ritz-Carlton menuju Gedung Putih dan tiba sekitar pukul 17.20 waktu setempat.

Dalam jamuan santap malam itu, Presiden Jokowi disambut langsung oleh Presiden Biden dan mereka terlihat bersalaman, berfoto bersama dengan menghadap arah Monumen Nasional AS.

Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina

Setelah berbincang dan berfoto bersama kemudian Presiden Jokowi menuju Blue Room untuk mengikuti rangkaian acara dan jamuan santap malam.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Indonesia itu mengatakan bahwa KTT khusus ASEAN dengan Presiden Biden dinilai sangat tepat untuk memperkuat kemitraan ASEAN-AS.

Dianggap Bukan Lagi Kader PDIP, Zulhas: Rumah Pak Jokowi dan Gibran Namanya PAN

“Sembari membalas toast Presiden Biden, saya menyampaikan bahwa KTT Khusus ASEAN-AS merupakan momentum tepat untuk memperkuat kemitraan kemitraan ASEAN-AS ke depan dan menyambut baik secara prinsip kesepakatan ASEAN-AS untuk memiliki kemitraan strategis komprehensif, dan sebuah status kemitraan yang paling tinggi,” kata Presiden Jokowi sebagaimana diunggah di Instagram resmi Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa kemitraan tersebut dinilai penting bagi penguatan multilateralisme, perdamaian dan stabilitas kawasan, motor penggerak kesejahteraan kawasan.

“Kemitraan ini sangat penting di tengah situasi dunia yang dipenuhi ketidakpastian saat ini. Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk mengangkat gelas bagi kemitraan ASEAN-AS yang terus berkontribusi bagi penguatan nilai multilateralisme, perdamaian dan stabilitas kawasan, motor penggerak kesejahteraan kawasan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya