- DW/NASA
VIVA – Peneliti China telah mendeteksi mineral yang mengandung air di Mars dengan menganalisis data yang dikumpulkan oleh penjelajah Zhurong negara itu yang saat ini sedang berjalan di permukaan Planet Merah. Simak fakta-faktanya berikut ini, yang melansir dari phys.org.
1. Penemuan air di Mars
Sebuah tim peneliti di Chinese Academy of Sciences, bekerja dengan seorang rekan dari Universitas Kopenhagen, telah menemukan bukti bahwa air hadir di Mars lebih baru daripada yang diperkirakan. Dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Science Advances, kelompok tersebut menjelaskan analisis data dari penjelajah Zhurong China dan apa yang ditunjukkannya tentang es dalam mineral terhidrasi.
2. Air di Mars diperkirakan bertahan lebih lama
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa bagian dari permukaan Mars tertutup air hingga sekitar 3 miliar tahun yang lalu. Waktu sejak air mengering di Mars dikenal sebagai periode Amazonia. Dalam upaya baru ini, data dari penjelajah China Zhurong telah menunjukkan kepada para peneliti bukti bahwa air di Mars mungkin bertahan lebih lama dari yang diperkirakan.
Rover Zhurong telah berkeliling di kawah tumbukan di permukaan Mars selama kurang lebih satu tahun. Selama waktu itu, ia telah menggunakan dua spektrometernya untuk menganalisis batuan. Ia juga mengambil gambar bebatuan menggunakan kamera microimaging-nya.
3. Beberapa bebatuan adalah mineral terhidrasi
Rover juga meledakkannya dengan laser untuk menghasilkan asap yang dapat dianalisis. Para peneliti membandingkan tanda tangan yang mereka temukan di bebatuan di Mars dengan bebatuan di Bumi, menemukan bahwa beberapa bebatuan adalah mineral terhidrasi, yaitu mineral yang mengandung air.
Mereka juga menemukan contoh lapisan duricrust, pembentukan yang mereka perhatikan akan membutuhkan sejumlah besar air baik yang naik dari bawah permukaan atau dari sejumlah besar es yang mencair.
4. Isyarat adanya es di tanah
Para peneliti menyarankan bahwa air pasti telah bertahan di Mars lebih lama daripada yang diperkirakan untuk menjelaskan mineral terhidrasi di permukaannya mungkin lebih lama. Mereka juga menyarankan bahwa keberadaan batuan semacam itu di permukaan mengisyaratkan kemungkinan adanya es di tanah. Jika itu masalahnya, astronot masa depan dapat menggunakannya untuk berbagai tujuan.
Temuan ini mendukung bukti dari upaya penelitian lain yang menyarankan Mars tidak hanya memiliki air di permukaannya dalam waktu yang lebih baru, tetapi juga mengalir, menciptakan fitur batuan yang terpahat.
