Ngeri, Jumlah Orang Hilang di Meksiko Tembus 100 Ribu

Unjuk rasa memperingati 55 bulan hilangnya 43 mahasiswa Ayotzinapa, Meksiko
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/HENRY ROMERO

VIVA – Jumlah orang yang secara resmi terdaftar sebagai orang hilang di Meksiko telah meningkat menjadi lebih dari 100.000, menurut data pemerintah negara itu pada Senin (16/5).

Keluarga-keluarga mereka telah meminta pihak berwenang untuk lebih berusaha menemukan para korban kekerasan yang terkait dengan kejahatan terorganisasi.

Daftar orang hilang yang dibuat Kementerian Dalam Negeri Meksiko itu dibuat pada 1964 dan terus diperbarui secara berkala.

Selama dua tahun terakhir, jumlah orang hilang di Meksiko telah meningkat dari sekitar 73.000 orang menjadi lebih dari 100.000 orang, sebagian besar laki-laki.

Kelompok hak asasi manusia dan keluarga orang hilang menyatakan kekhawatiran dan mendesak pemerintah Meksiko untuk segera melakukan pencarian dan penyelidikan yang lebih efektif.

"Sungguh luar biasa bahwa jumlah orang hilang masih terus meningkat," kata Virginia Garay, seorang ibu yang puteranya menghilang pada 2018 di Nayarit, negara bagian di pesisir Pasifik.

Garay sekarang bekerja sama dengan beberapa keluarga lain dalam kelompok Prajurit Pencari Orang Terkasih (Warriors Searching for Our Treasures) untuk mencoba melacak orang-orang terkasih mereka yang hilang.

Kelompok itu merupakan salah satu kelompok masyarakat sipil yang melakukan upaya pencarian.

"Pemerintah tidak cukup berupaya untuk menemukan mereka," kata Garay.

Kasus orang hilang telah melonjak di Meksiko sejak 2007, setelah mantan Presiden Felipe Calderon mengirim tentara ke jalan-jalan untuk memerangi pengedar narkoba.

Kebijakan Calderon itu memicu gelombang aksi kekerasan yang masih menjadi permasalahan bagi pemerintahan Meksiko saat ini.

Sebuah laporan pekan lalu mengungkapkan bahwa kasus migran yang hilang di Meksiko melonjak hampir empat kali lipat pada 2021 dibandingkan pada 2020. (Ant/Antara)

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Petugas Pengamatan: Durasi 118 Detik
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Heru Budi Tegaskan ASN DKI Tak Ada WFH: Media Saja Masuk

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, tidak ada penerapan kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) jajarannya.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024