- AP Photo/Jon Chol Jin
VIVA – Korea Utara dilaporkan telah meminta bantuan pada China dan Rusia di tengah lonjakan kasus COVID-19, yang mungkin menjadi bencana terburuk dalam beberapa dekade. Setelah menolak untuk menerima bantuan dari Korea Selatan dan organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korea Utara tampaknya telah beralih ke sekutu utamanya Rusia dan China.
Melansir dari The Korea Times, Kamis 19 Mei 2022, menurut penyiar Korea Selatan YTN, China sedang bersiap untuk mengirim dokter, perawat, dan persediaan medis dalam jumlah besar ke Korea Utara pada awal minggu ini.
Ilustrasi vaksin COVID-19.
- Pexels/Maksim Goncharenok
Hal ini terjadi setelah laporan yang menyebutkan bahwa Korea Utara mulai membawa pasokan darurat dari China dengan menggunakan tiga pesawat kargo besar Air Koryo.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengatakan dalam rilis media pada Selasa 17 Mei 2022, bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Igor Morgulov, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Korea Utara untuk Moskow Shin Hong-chul.
Dalam pertemuan keduanya, mereka membahas berbagai masalah kerja sama termasuk tanggapan terhadap penyebaran COVID-19. Namun, pihak kementerian tidak mengungkapkan rinciannya.
Menyusul berita tentang kasus virus corona pertama di Korea Utara pekan lalu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia mengembangkan vaksin COVID-19. Vaksin Rusia nantinya akan diberikan kepada Korea Utara sebagai tanggapan permintaan vaksin dari Korea Utara.
Saat ditanya mengenai kemungkinan rencana dukungan COVID-19 untuk Korea Utara, pejabat pers di kedutaan besar China dan Rusia di Seoul menolak untuk menanggapi hal ini.
