- Newsweek
VIVA – Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, mengatakan bahwa dialog dekat terus berlanjut dengan rekannya dari Turki yakni Presiden Turki Recep, Tayyip Erdogan. Hal ini mengacu pada saat Ankara menjegal upaya Finlandia untuk bergabung dengan NATO.
Niinisto mengatakan pada Sabtu 21 Mei 2022, bahwa dia telah berbicara dengan Erdogan dalam panggilan telepon terbuka dan langsung. Langkah tersebut diambil Finlandia ketika negaranya berusaha untuk bergabung dengan aliansi NATO yang membutuhkan kesepakatan bulat oleh semua 30 anggotanya.
VIVA Militer: Pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)
- bmvg.de
“Saya menyatakan bahwa sebagai sekutu NATO, Finlandia dan Turki akan berkomitmen untuk keamanan satu sama lain, dan hubungan kami dengan demikian akan tumbuh lebih kuat,” tulis Sauli dalam Twitternya, dikutip dari Newsweek, Senin 23 Mei 2022.
“Finlandia mengutuk terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Dialog yang erat (dengan Turki) terus berlanjut,” tambahnya.
Didorong untuk bertindak oleh invasi Rusia ke Ukraina, Finlandia mengumumkan niatnya untuk bergabung dengan NATO dan Swedia kemungkinan akan mengikutinya.
Namun, Turki menentang tawaran negara tersebut untuk bergabung dengan NATO, dan menuduh mereka menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dikatakannya adalah kelompok teroris dan pengikut Fethullah Gulen yang menurut Turki mengatur upaya kudeta pada 2016 lalu.
Erdogan mengatakan kepada Niinisto bahwa mereka tidak ingin berurusan dengan organisasi teroris yang mengancam sekutu NATO. Namun para pemimpin NATO mengatakan masuknya Finlandia dan Swedia ke dalam aliansi justru akan meningkatkan pertahanan Eropa melawan agresi Rusia.
