Penembakan Terjadi di Sebuah SD Texas, 18 Anak dan 3 Dewasa Tewas

Polisi berjaga-jaga pasca penembakan yang menewaskan 18 siswa di Texas, AS
Sumber :
  • AP Photo/Dario Lopez-Mills

VIVA - Seorang pria bersenjata berusia 18 tahun melepaskan tembakan pada Selasa, 24 Mei 2022, di sebuah sekolah dasar Texas, Amerika Serikat. Akibat peristiwa itu, sedikitnya 18 anak dan 3 orang dewasa tewas.

10 Negara Bagian Amerika Serikat dengan Standar Hidup Terburuk, Berjuang Melawan Kemiskinan

Ilustrasi pengamanan sementara menyusul penembakan.

Photo :
  • Sumber BBC

Penembakan Paling Mematikan

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Dikutip dari Associated Press, Rabu, 25 Mei 2022, korban tewas juga termasuk tiga orang dewasa, termasuk sang pelaku. Senator negara bagian Roland Gutierrez mengaku telah diberitahu oleh polisi negara bagian tentang kematian tersebut.

Dilaporkan bahwa inisiden itu adalah penembakan paling mematikan di sebuah Sekolah Dasar AS sejak seorang pria bersenjata membunuh 20 anak-anak dan enam orang dewasa di Sandy Hook Elementary di Newtown, Connecticut, hampir satu dekade lalu.

Palestina Kecam Veto AS yang Menghalangi Upaya Keanggotaan Penuh PBB

Dan itu terjadi hanya 10 hari setelah seorang pria bersenjata dengan pelindung tubuh membunuh 10 pembeli dan pekerja kulit hitam di sebuah supermarket di Buffalo, New York, yang oleh pihak berwenang disebut sebagai serangan rasis.

Baca juga: Kasus Penembakan di AS Meningkat, Kemlu RI Imbau WNI Waspada

Jumlah Korban Diperkirakan Akan Meningkat

Pejabat penegak hukum federal mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk merilis rincian investigasi.

Gubernur Greg Abbott menuturkan pria bersenjata itu memasuki Sekolah Dasar Robb di Uvalde dengan pistol dan mungkin senapan. Para pejabat tidak segera mengungkapkan motifnya, tetapi gubernur mengidentifikasi penyerang sebagai Salvador Ramos dan mengatakan dia adalah penduduk komunitas Latino sekitar 85 mil (135 kilometer) barat San Antonio.

Menurut seorang pejabat penegak hukum yang tidak mau disebut namanya, ketika peristiwa terjadi, seorang agen Patroli Perbatasan bergegas ke sekolah tanpa menunggu petugas lainnya datang menembak dan membunuh pria bersenjata itu. Agen tersebut dikabarkan terluka tetapi bisa keluar dari sekolah.

Sementara itu, Abbott mengatakan penembak itu kemungkinan dibunuh oleh petugas polisi tetapi peristiwa itu masih diselidiki. Kepala polisi distrik sekolah, Pete Arredondo, mengatakan bahwa penyerang bertindak sendiri.

Pembantaian anak-anak kecil adalah momen mengerikan lainnya bagi sebuah negara yang dilanda serangkaian pembunuhan massal yang hampir tak henti-hentinya di gereja, sekolah, dan toko. Dan prospek untuk reformasi apa pun dalam peraturan senjata negara tampaknya setidaknya sama redupnya dengan setelah kematian Sandy Hook.

"Pria bersenjata di Uvalde menembak dan membunuh, secara mengerikan, tidak dapat dipahami, 14 siswa, dan membunuh seorang guru," kata Abbott.

Ia menambahkan dua petugas juga terluka tetapi diperkirakan selamat.

“Berdoalah untuk yang hilang, keluarga mereka, dan Uvalde,” kata Wali Kota San Antonio, Ron Nirenberg, dalam sebuah Twit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya