Meski Didesak Barat, China Ogah Putus Hubungan Dengan Rusia

- Business Insider
VIVA – China menolak tekanan dari para pemimpin dunia untuk melepaskan diri dari Moskow, di tengah invasi ke Ukraina yang dikutuk secara luas oleh banyak negara terutama Barat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, mengatakan selama konferensi pers pada Selasa 24 Mei 2022, bahwa hubungan China dengan Rusia dapat menahan ujian baru untuk mengubah situasi internasional.
“Kerja sama antara China dan Rusia memiliki kekuatan endogen yang kuat dan nilai independen. Itu tidak ditujukan untuk pihak ketiga dan tidak akan dipengaruhi oleh dunia luar,” kata Wang, dikutip dari Newsweek, Rabu 25 Mei 2022.
VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin
- Second Line of Defense
Dia bahkan menambahkan bahwa kedua negara berencana untuk mempromosikan multilateralisme sejati, dan menentang hegemoni internasional. Pernyataan China tersebut datang setelah kurang dari dua minggu beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS), meminta China untuk mendesak Rusia agar mengakhiri perang di Ukraina.
Setelah pertemuan G7 pada 14 Mei 2022, AS mendorong China untuk dengan tegas mendesak Rusia menghentikan agresi militernya terhadap Ukraina.
“Kami menyerukan kepada China untuk tidak membantu Rusia dalam perang agresinya terhadap Ukraina, untuk tidak melemahkan sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas serangannya terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina,” tulis G7 dalam sebuah pernyataan.